Seorang pria di Malaysia viral di berbagai media karena rela makan nasi dan garam selama belasan tahun agar bisa beli rumah seharga Rp2 Miliar. Lalu, seorang wanita dari Jepang yang sehari hanya menghabiskan Rp6 ribu untuk makan agar bisa beli tiga rumah juga sempat viral beberapa waktu lalu.
Banyak orang yang kagum dengan kisah tersebut. Tapi tak sedikit juga yang menganggap ini sebagai cara “ekstrem” untuk menabung dan mencapai impiannya.
Cara dan kebiasaan orang untuk mengelola uang dan menabung atau berinvestasi memang berbeda-beda. That’s why, Bibit Weekly di Februari 2023 ini akan bahas tentang financial habit! Siapa tahu dari beberapa ulasan yang disampaikan bisa menginspirasi kamu untuk membangun kebiasaan baik dalam mengelola keuangan hingga berinvestasi!
Nah, di minggu pertama ini kita akan bahas tentang gaya hidup hemat atau frugal living untuk mengelola keuangan hingga mencapai tujuan yang diimpikan. Tapi apa iya kita harus hemat se-ekstrem seperti orang-orang di berita viral tadi? Atau sebaiknya, kita berusaha menaikkan penghasilan saja ya biar uangnya makin banyak? Yuk cari tahu jawabannya!
Apa Itu Frugal Living?
Sederhananya, frugal living adalah gaya hidup hemat dengan menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran. Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living biasanya berfokus pada tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya financial freedom. Gaya hidup frugal living ini bisa membantu memprioritaskan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak perlu.
Cara Menjalankan Frugal Living
Selain mencatat pengeluaran dan juga melakukan budgeting secara rutin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living seperti:
Memanfaatkan promo atau diskon
Dengan memanfaatkan promo atau diskon sebelum membeli sesuatu, tentu akan membantumu untuk berhemat dalam memenuhi kebutuhan. Tapi ingat, bukan berarti membeli barang secara impulsif hanya karena promo ya! Perhatikan baik-baik, apakah barang dengan promo tersebut memang diperlukan atau tidak.
Menaikkan alokasi untuk nabung dan investasi
Karena dengan hidup berhemat, kamu berpotensi menyisihkan uang lebih banyak lagi. Dengan begitu, kamu bisa menambah alokasi untuk investasi supaya makin fokus mencapai tujuan keuangan.
Beli barang secondhand atau bekas
Nggak ada salahnya kok beli barang secondhand. Karena yang penting adalah fungsi barangnya. Jika mencari dengan cermat, bisa saja kamu menemukan barang yang masih fungsional dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau. Jadi kamu bisa menghemat pengeluaran dan ada sisa uang tambahan untuk disisihkan sebagai investasi!
Membandingkan harga dan value
Sebelum membeli sesuatu, coba pertimbangkan dengan baik harga dan value atau nilainya. Misalnya nih, kamu ingin beli sepatu. Selain membandingkan harga yang terjangkau, kamu juga perlu melihat value seperti dari segi kualitasnya. Kira-kira sepatu tersebut bisa digunakan dalam waktu lama atau tidak. Sehingga akhirnya bisa dapat harga dan kualitas terbaik. Kalau barangnya awet, kamu nggak perlu beli-beli lagi yang justru bikin jadi boros.
Pro & Cons dari Frugal Living
Kelebihan atau manfaat dari gaya hidup frugal living:
Memungkinkanmu untuk menghemat uang lebih banyak.
Frugal living mendorongmu untuk bisa mengatur keuangan secara efisien sehingga bisa berhemat dan mencegah pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Dengan memiliki gaya hidup hemat dan yang penting bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka semakin besar peluang menyisihkan uang untuk diinvestasikan.
Menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran
Dari segi mindset, menerapkan frugal living bisa membantu untuk mengenali prioritas keuangan. Mana pengeluaran yang penting dan apa yang bisa kita pangkas atau bahkan dihindari dari daftar pengeluaran. Jadi kita bisa lebih fokus dengan tujuan keuangan.
Kekurangan gaya hidup frugal living:
Hemat ada batasnya
Memiliki gaya hidup hemat memang baik. Tapi bagaimanapun juga, tetap ada batasan. Misalnya, mungkin ada pengeluaran yang bertambah seiring berjalannya waktu seperti untuk kesehatan atau pendidikan anak jika sudah berkeluarga. Lalu juga ada faktor inflasi dari waktu ke waktu, sehingga total pengeluaran kemungkinan juga meningkat. Jika terus berhemat tapi penghasilan tidak bertambah, bisa jadi akan lebih sulit atau butuh waktu lebih lama untuk mencapai tujuan keuangan dengan target dana yang besar.
Pilihan jadi terbatas dan kurang fleksibel
Karena harus berhemat, pilihan pun jadi terbatas. Sebab kita cenderung mencari barang dengan harga yang terjangkau agar bisa disesuaikan dengan budgeting yang sudah disusun. Hal inilah yang membuat kita jadi kurang fleksibel dalam menggunakan uang.
Bagaimana dengan Meningkatkan Penghasilan?
Cara lain untuk mencapai tujuan keuangan adalah dengan meningkatkan penghasilan. Karena jika penghasilan meningkat, biasanya semakin banyak dana yang bisa kita kumpulkan dan diinvestasikan. Meningkatkan penghasilan bisa berbagai cara, misalnya dengan naik jabatan supaya bisa naik gaji, mencari pekerjaan lain dengan gaji lebih tinggi, membuka bisnis, pekerjaan sampingan, dan lain-lainnya.
Pro & Cons dari Meningkatkan Penghasilan
Kelebihan dari meningkatkan penghasilan:
Bisa lebih cepat mencapai tujuan keuangan
Meningkatkan penghasilan bisa membantumu untuk menambah alokasi investasi untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Karena semakin banyak dana yang bisa diinvestasikan, maka tujuan keuangan bisa berpotensi semakin cepat terwujud.
Adanya keleluasaan atau fleksibilitas dalam mengatur keuangan
Semakin tinggi penghasilan yang dimiliki tentunya memungkinkan kamu untuk bisa lebih fleksibel dalam mengelola keuangan. Bahkan kamu bisa memenuhi kebutuhan dan juga keinginan secara bersamaan, lho!
Kekurangan dari meningkatkan penghasilan:
Tidak mudah dan perlu usaha lebih
Meningkatkan penghasilan bukan perkara yang mudah. Butuh banyak usaha dan waktu untuk bisa mencapainya. Misalnya, harus banyak belajar untuk bisa mengasah skill atau bahkan ada yang harus sekolah lagi untuk gelar lebih tinggi. Harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Atau jika sedang apply untuk cari pekerjaan baru, tentu harus bersaing dengan banyak orang.
Tetap akan sulit untuk mencapai tujuan keuangan jika terus bersikap boros
Peningkatan jumlah penghasilan mungkin tak ada artinya jika tidak bijak dalam mengelola keuangan. Akhirnya selalu merasa tak cukup, padahal disebabkan oleh gaya hidup yang boros. Hal ini sering kali membuat kita tidak mampu menyisihkan uang untuk berinvestasi. Padahal investasi tetap menjadi hal esensial untuk bisa mencapai tujuan keuangan.
Kesimpulan: Lalu Pilih Mana, Frugal Living atau Naikin Penghasilan?
Baik frugal living dan meningkatkan penghasilan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi coba sesuaikan saja dengan budget, kebutuhan, dan juga kebiasaan pengeluaran (spending habit) masing-masing. Temukan cara mana yang sesuai dengan kondisi keuanganmu. Karena pastinya setiap orang punya situasi yang berbeda-beda.
Tapi nih, kamu juga bisa lho mengombinasikan frugal living dan meningkatkan penghasilan! Jadi sambil menjalani hidup hemat, kamu juga bisa berusaha untuk upgrade penghasilan! Dengan cara tersebut, uang yang bisa kamu kumpulkan untuk diinvestasikan tentu akan semakin banyak! Tujuan keuangan pun bisa lebih cepat tercapai.
Yang paling penting adalah, apapun caramu untuk mencapai tujuan keuangan, jangan lupa untuk investasi ya! Karena dengan berinvestasi kamu bisa mendapatkan keuntungan dari potensi imbal hasil (return). Return inilah yang akan membuat nilai uangmu bertumbuh sehingga bisa membantu mewujudkan impian di masa depan!
Writer: Tim Edukasi