Berita Investasi Terbaru
Pemerintah akan menerbitkan SBN baru yaitu Sukuk Ritel seri SR023 dengan masa penawaran mulai 22 Agustus - 12 September 2025. Imbal hasil fixed rate pasti stabil hingga jatuh tempo.
Kesempatan terakhir untuk investasi SBR014 di Bibit sebelum 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB. Kuota SBR014-T2 sudah ditambah Rp1 triliun, tapi terus menipis. Per 6 Agustus 2025 pukul 15.30 WIB, kuota SBR014-T2 tersisa 1,7% sedangkan kuota SBR014-T4 tersisa 22%.
Dalam jangka pendek, kinerja Reksa Dana Obligasi memang bergerak fluktuatif karena adanya sentimen pasar. Tapi secara historis, kinerja Reksa Dana Obligasi terus konsisten naik untuk jangka panjang.
Masa penawaran SBN seri SBR014 hanya tersisa 2 hari lagi. Investor bisa membeli SBR014 di Bibit hanya sampai Kamis, 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB. Segera ambil minimum return 6,25% per tahun hingga jatuh tempo. Masih tersedia 2 tenor.
Berdasarkan file memorandum Savings Bond Ritel seri SBR014 dari DJPPR Kementerian Keuangan RI, jarak tanggal settlement dan kupon pertama kurang dari 30 hari. Maka, tipe kupon pertama SBR014 adalah short coupon yang nilainya akan lebih kecil dari bulan selanjutnya dan hanya diterima satu kali.
Savings Bond Ritel seri SBR014 akan segera mengakhiri masa penawarannya dalam 3 hari lagi, yakni pada 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB. SBR014 masih bisa kamu beli di Bibit dengan 2 tipe tenor.
Ekspektasi rate cut AS meningkat: Imbas data tenaga kerja, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September melonjak ke 89% (vs. 62% minggu lalu).
Masa penawaran SBN seri Savings Bond Ritel SBR014 akan berakhir 5 hari lagi, tepatnya di 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB. Masih tersedia 2 tipe tenor yang bisa investor pilih. Minimum return 6,25% p.a.
Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit bisa jadi pilihan untuk optimalkan dana idle kamu agar bertumbuh naik secara stabil dan bisa kamu akses kapan saja walaupun disimpan selama berbulan-bulan.
Kami menilai pertumbuhan ekonomi pada 2H25 akan bergantung kepada beberapa faktor yakni 1) dampak dari tarif AS yang mulai akan berlaku pada Agustus 2025, 2) akselerasi belanja pemerintah dan 3) tren penurunan suku bunga.