Tips Investasi
Tren penurunan suku bunga mendorong harga obligasi jadi naik dan berdampak positif pada kinerja Reksa Dana Obligasi. Ini terlihat pada pergerakan Reksa Dana Obligasi yang uptrend sejak awal 2025.
Meningkatnya probabilitas Fed rate cut dorong harga emas & buka peluang pemangkasan BI Rate. Baca selengkapnya.
IHSG Cukup Resilient – IHSG ditutup -1,21% setelah aksi demonstrasi pekan lalu. Koreksi ini terjadi setelah IHSG cetak all–time high pada Kamis (28/8). Baca selengkapnya.
Availability bias terjadi ketika mengandalkan informasi yang sedang ramai dibicarakan dan mudah diingat, lalu langsung menjadikannya dasar keputusan investasi. Baca selengkapnya!
Ada pilihan aset investasi untuk membangun passive income yang pasti stabil dan juga rendah risiko: SBN Sukuk Ritel SR023 dengan fixed rate coupon yang cair setiap bulan.
Per Agustus 2025, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar -25 bps. Dengan tingkat bunga penjaminan LPS yang turun saat ini, maka SR023 menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dengan pajak lebih rendah.
Bank Indonesia memangkas suku bunga BI Rate sebesar 25 bps ke level 5% pada Rabu (20/8). Keputusan ini di luar ekspektasi konsensus market. Berikut pilihan aset yang bisa dipertimbangkan investor saat tren suku bunga turun.
BI sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 bps sejak awal 2025. Baca selengkapnya!
Sukuk Ritel SR023 memberikan imbal hasil 5,80% per tahun dan 5,95% per tahun, sedangkan bunga deposito yang dijamin LPS maksimal sebesar 4% p.a. Pajak SBN juga lebih rendah, membuat net return SR023 lebih tinggi dari deposito.
Tetap berinvestasi sesuai profil risiko kamu agar terhindar dari Availability Bias. Bias ini terjadi saat keputusan investasi lebih dipengaruhi oleh info yang mudah diingat, bukan data objektif. Informasi yang paling sering muncul dianggap paling relevan. Contohnya di bawah ini: