Bibit Weekly Newsletter 23 Agustus 2021: Budget Belanja Indonesia Tahun 2022 Capai Rp 2.708,7 T, untuk Apa Saja?

dino-januarsa-X-2Q1RSteVY-unsplash.jpg

Halo Teman Bibit, 

 Pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp 2.708,7 triliun pada tahun 2022. Dana ini diperoleh dari:

  • Penerimaan pajak: Rp 1.506,9 triliun 

  • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp 333,2 triliun 

  • Pembiayaan anggaran: Rp 868,0 triliun rupiah 

Anggaran akan dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.938,3 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 770,4 triliun. Belanja pemerintah pusat akan dialokasikan untuk:

  • Anggaran perlindungan sosial: Rp 427,5 triliun 

  • Anggaran kesehatan: Rp 255,3 triliun 

  • Anggaran infrastruktur: Rp 384,8 triliun rupiah 

  • Anggaran pendidikan: Rp  541,7 triliun rupiah 

Poin Penting:

RAPBN memberikan gambaran atas prioritas Pemerintah kedepannya. Di tahun 2022, Pemerintah tetap fokus untuk pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat dari bahaya COVID-19. 


Kabar Indonesia

  • Otoritas Jasa keuangan (OJK)  menerbitkan POJK/ 12/2021 tentang aturan penyelenggaraan bank digital. Bank Digital boleh beroperasi dengan 1 kantor pusat dan kantor fisik dengan jumlah terbatas. Lalu, pengelolaan risiko Bank Digital akan diawasi OJK yang dievaluasi secara berkala. 

  • Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5% . Keputusan dibuat melalui Rapat Dewan Gubernur BI pada 18-19 Agustus 2021 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah

  • Pemerintah mengalokasikan bantuan pembiayaan rumah sebesar Rp 28,2 triliun pada tahun 2022. Targetnya disalurkan ke 200.000 unit rumah subsidi melalui dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Tujuannya membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah. 

  • Indonesia kedatangan vaksin Pfizer sebanyak 1,56 juta dosis dan vaksin Astrazeneca sebanyak 450 ribu dosis. Vaksin Pfizer dan Astrazeneca masing-masing didapat dari jalur komersial dan kerjasama bilateral Pemerintah Belanda.


 #PerluPaham di Bulan Agustus: Financial Planning

Minggu ke 3: Cara menentukan dan memprioritaskan tujuan keuangan

Sebelumnya, kita membahas cara memulai financial planning  dengan membuat budgeting  supaya mengetahui  jumlah yang bisa  dialokasikan untuk tujuan keuangan. Sekarang,  saatnya kita  menentukan dan memprioritaskan tujuan keuangan agar bisa fokus mewujudkannya. 

 Tujuan keuangan sebaiknya dibuat secara rinci. Kamu bisa mulai dengan SMART Goal:

Specific → tujuan keuangan yang jelas

Measurable → dapat diukur secara nominal

Achievable → mungkin untuk dicapai

Realistic →  sesuai dengan kemampuan finansial

Timely → ada jangka waktu

Misalnya, kamu ingin menyiapkan dana darurat  di Februari tahun 2023 sebesar Rp 10.500.000. Bila asumsi imbal hasil investasi sekitar 6% per tahun, kamu cukup investasi sekitar Rp 560.000 setiap bulan. Alokasi ini bisa diambil dari sisa penghasilan kamu sebesar Rp1.500.000. 

Kalau kamu bingung menghitung alokasi investasi  setiap bulannya.  Fitur Goal Setting di aplikasi Bibit bisa bantu kamu secara otomatis.

Menentukan Prioritas

Kalau kamu punya banyak tujuan keuangan. Mungkin  bingung menentukan prioritasnya antara dana darurat,  dana pensiun, atau tujuan lainnya.  Disini saatnya kamu menentukan prioritas!

  • Dana Darurat
    Dana darurat adalah cadangan kas untuk keadaan yang tidak terduga. Sebaiknya, dana darurat dikumpulkan terlebih dahulu  agar tidak mengganggu investasi kamu nantinya. 

  • Dana Pensiun
    Dana pensiun perlu dikumpulkan sejak dini karena kita tidak selamanya produktif, dan dana yang dibutuhkan untuk pensiun cukup besar. Semakin dini kita mengumpulkan Dana Pensiun, maka semakin kecil juga dana yang perlu kita invest setiap bulannya. 

  • Tujuan Keuangan Lainnya
    Setelahnya, kamu bisa mulai memenuhi tujuan keuangan lain dari yang paling mendesak terlebih dahulu. Kondisi ini bisa berbeda-beda setiap orangnya. Karena itu, penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kamu. 

Misalnya kamu punya rencana menikah dalam 2 tahun dan menyiapkan DP rumah 5 tahun lagi. Karena perlu lebih awal, kamu bisa memprioritaskan untuk menyiapkan dana menikah terlebih dahulu. 

 Dengan menentukan tujuan keuangan dan prioritasnya, tandanya kita sudah selangkah lebih dekat dengan Financial Planning yang lebih baik. Selanjutnya tinggal konsisten praktek nabung rutin dan fokus mencapai tujuan!

Bila masih bingung kamu bisa tanyakan di Instagram Bibit  saat sesi #TanyaBibit  sore ini  pukul 18.30 ya !


Catatan kaki: “Beware of little expenses. A small leak will sink a great ship” - Benjamin Franklin