Obligasi Pemerintah Indonesia telah mengalami reli yang cukup signifikan dalam 1 tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan indeks harga Obligasi Pemerintah Indonesia* (INDOBeX) yang telah naik +11,18% (data per 27 Juni 2023).
Jika melihat dari grafik indeks di bawah ini, reli dimulai pada Oktober 2022 dan tren terus berlanjut meski sempat mengalami koreksi minor di awal tahun 2023.
Dengan kenaikan yang telah terjadi, maka tentu muncul pertanyaan di benak investor: Apakah saat ini masih menarik untuk membeli surat utang pemerintah, seperti Obligasi FR?
Untuk menjawabnya, yuk analisis empat faktor yang mempengaruhi kinerja obligasi pemerintah berikut ini!
Ekspektasi Suku Bunga
Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan (BI7DRR) di level 5,75% per Juni 2023. Ini menandakan bahwa bank sentral tersebut telah menahan suku bunga acuan selama 5 bulan berturut-turut sejak Februari 2023.
Dengan keputusan ini, sebanyak 15 dari 23 ekonom yang disurvei dalam polling Reuters terbaru memprediksi bahwa BI akan menahan suku bunga hingga akhir 2023. Di sisi lain, beberapa ekonom bank global seperti Citi dan Morgan Stanley melihat ada peluang BI untuk mulai memangkas suku bunga acuan di tahun ini.
Tingkat Inflasi
Dari data BPS, inflasi tahunan Indonesia melandai ke level 3,52% pada Juni 2023 setelah sebelumnya pernah mencapai level 5,95% pada September 2022 lalu. Tingkat inflasi ini lebih rendah dari ekspektasi konsensus dan menjadi level terendah dalam 14 bulan terakhir, sekaligus kembali dalam rentang target Bank Indonesia di level 2%-4%.
BI memprediksi bahwa inflasi Indonesia akan terus turun pada 2024 dengan target pada rentang 1,5%- 2,5%.
Aliran Dana Asing / Foreign Inflow
Di sisi lain, dana asing yang masuk (foreign inflow) ke obligasi pemerintah Indonesia mencapai Rp15,8 triliun pada Juni 2023. Hal tersebut sekaligus menjadi foreign inflow bulanan tertinggi tahun ini sejak Januari 2023. Ini turut mengindikasikan bahwa obligasi pemerintah Indonesia masih menjadi incaran investor asing.
Secara kumulatif sepanjang semester I/2023, foreign inflow pada obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp74,4 triliun. Capaian ini mampu membalikkan tren dana keluar asing dalam 3 tahun sebelumnya (2020-2022).
Penawaran SBN (Supply)
Pada Juli 2023, pemerintah Indonesia berencana untuk memangkas target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) di 2023 menjadi hanya Rp362,9 triliun, dari target sebelumnya sebesar Rp712,9 triliun.
Keputusan ini dilandasi oleh meningkatnya penerimaan pajak dan tingginya cadangan kas pemerintah, sehingga mengurangi kebutuhan pembiayaan melalui surat utang di tengah tingginya tingkat suku bunga.
Terkait hal ini, salah satu bank global Societe Generale memandang bahwa turunnya suplai membuat obligasi pemerintah Indonesia berpeluang untuk melanjutkan kinerja positifnya.
Hal ini terlihat dari bid-to-cover ratio (rasio antara penawaran masuk dengan penawaran yang dimenangkan) pada lelang SBN yang diselenggarakan Kementerian Keuangan. Pada kuartal I/2023, bid-to-cover ratio berkisar antara 1,3x–2,9x. Pada kuartal II/2023, kisaran bid-to-cover ratio meningkat menjadi 2,8x–8,6x.
Kesimpulan
Meski Obligasi FR telah mencatatkan kenaikan signifikan dalam 1 tahun terakhir, instrumen ini masih memiliki potensi dan dapat dipertimbangkan sebagai pilihan investasi.
Hal ini terlihat dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti:
Tingkat suku bunga yang diproyeksi telah memuncak
Inflasi Indonesia yang terus menunjukkan tren melandai
Aliran dana asing yang terus masuk
Pemangkasan target penerbitan SBN di tahun 2023.
Tertarik untuk investasi di Obligasi FR? Kini telah hadir Obligasi FR0089 dengan yield tertinggi di aplikasi Bibit, mencapai 6,65% per tahun (data per 11 Juli 2023).
Sebagai gambaran, berikut ini beberapa pilihan Obligasi FR yang tersedia di Bibit:
Yuk investasi di Obligasi FR yang aman, likuid, dengan kepastian imbal hasil yang bisa dikunci jika dipegang hingga jatuh tempo sekarang!
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk investasi tertentu.