SBN Syariah ketiga tahun ini akan segera terbit 10 hari lagi. Pemerintah akan menerbitkan SR019 pada 1 September 2023 dengan dua tipe tenor yakni 3 tahun dan 5 tahun.
SR019 akan membagikan kupon dengan tipe fixed rate atau kupon tetap tidak terpengaruh naik-turun kondisi ekonomi.
Berikut penjelasan lengkap terkait SR atau Sukuk Ritel:
1. SR Bersifat Tradable
Sukuk Ritel atau SR adalah SBN syariah bersifat tradable atau bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Dengan sifat tradable, investor bisa melepas SR sebelum jatuh tempo. Bahkan, jika waktu penjualan tepat, yakni harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka investor berpotensi mendapatkan keuntungan dari selisih harga.
2. Imbal Hasil SR Tetap
Berbeda dengan Sukuk Tabungan (ST) yang memiliki tipe kupon floating with floor, tipe kupon SR adalah fixed rate. Artinya, kupon yang akan kamu dapatkan tiap bulan akan sama dari awal pembelian hingga jatuh tempo tanpa bergantung pada kondisi ekonomi atau tren suku bunga.
Kamu tidak perlu khawatir, SR sudah mendapatkan opini syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
3. Kupon Imbal Hasil Bersaing
Jika melihat historis 3 produk SR terakhir, yakni SR016, SR017 dan SR018, kupon ketiganya terus naik sejalan dengan tren suku bunga yang naik. SR016 tercatat memiliki kupon sebesar 4,95% per tahun. Sedangkan SR017 memiliki kupon 5,90% per tahun.
Terakhir, SR018 yang baru terbit awal tahun 2023 ini memiliki dua tipe jatuh tempo yakni SR018-T3 (3 tahun) dengan kupon 6,25% per tahun dan SR018-T5 (5 tahun) dengan kupon 6,40% per tahun. Begitu juga dengan SR019, berikut penjelasannya:
9 Keuntungan Investasi SR019
100% aman dijamin negara
Syariah, sudah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN - MUI)
Imbal hasil (kupon) fixed rate, imbal hasil SR019 tetap stabil hingga jatuh tempo, meski kondisi ekonomi naik turun.
Rendah risiko
Kupon diterima setiap bulan, sehingga bisa menjadi passive income
Kupon lebih tinggi dari dari rata-rata bunga deposito bank BUMN
Pajak lebih rendah dari deposito (deposito 20%, SBN 10%)
Bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.
Investasi sekaligus kontribusi pada pembangunan negara