Window Dressing: Waktu yang Pas Buat Investasi?

Window+Dressing+Waktu+yang+Pas+Buat+Investasi.jpg

Menjelang akhir tahun, dalam dunia investasi kita sering mendengar istilah “Window Dressing”. Mungkin istilah ini masih asing buat kamu yang baru berinvestasi. Sebenarnya apa sih Window Dressing?

Window dressing itu strategi mempercantik portofolio investasi yang dilakukan perusahaan maupun manajer investasi. Tujuannya buat meyakinkan investor buat berinvestasi. Window Dressing dilakukan tetap dengan mengikuti kaidah-kaidah akuntansi atau standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Sederhananya, Manajer Investasi (MI) akan berupaya membuat portofolionya positif dengan cara menjual saham-saham yang kinerjanya buruk dan membeli saham yang berkinerja baik. Biasanya MI akan memilih saham-saham dari perusahaan dengan nilai kapitalisasi (market capitalization) besar di Bursa Efek Indonesia.

Terus apa pengaruhnya sama reksadana?

Nah, ketika ada aksi Window Dressing biasanya harga saham akan naik yang tentunya akan berpengaruh pada kenaikan reksadana saham juga, terutama yang memiliki portofolio saham-saham penggerak indeks (bluechips atau perusahaan berkapitalisasi besar dan tergabung dalam LQ-45).

Kapan terjadinya Window Dressing?

Window dressing terjadi nggak cuma di akhir tahun aja, tapi juga di setiap akhir kuartal (3 bulan), atau pada saat laporan keuangan per kuartal keluar. Tapi, efek yang paling besar memang pada saat menjelang tutup buku yaitu pada akhir tahun. Bahkan nggak cuma di bulan Desember aja tapi masih kerasa efeknya sampai awal tahun atau biasa dibilang “January Effect”.

Nah coba kita liat sejarah IHSG selama 10 tahun terakhir

Screenshot (121).png

10 tahun terakhir di bulan Desember Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu positif. Ini juga menunjukan selama 10 tahun terakhir investasi selalu positif.

Fenomena Window Dressing ini bisa jadi pengetahuan buat kamu kalau setiap ada penurunan dalam investasi pasti selalu diikuti dengan kenaikan setelahnya (Market Reborn).

Naik turun harga saham itu biasa, sebagai investor pemula strategi paling pas untuk kita terapkan adalah dengan menggunakan strategi investasi “Dollar Cost Averaging” (DCA) atau nabung rutin supaya kita tahan saat investasi sedang turun, tapi juga bisa menikmati hasilnya saat investasi sedang naik. Jadi, jangan lupa untuk nabung rutin setiap bulannya ya!