Terlena Penasihat Investasi Keuangan Bodong, Sebuah Pembelajaran

Penasihat Investasi Bodong.jpg

Ada kasus penasihat investasi keuangan yang membuat banyak kliennya rugi besar. Awalnya, penasihat tersebut tampak profesional dan dianggap mampu memberikan nasihat keuangan. Ternyata, ada praktik yang merugikan nasabah. 

Apa pelajaran yang dapat diambil agar terhindar dari pihak yang merugikan?

Literasi keuangan di Indonesia masih minim, banyak orang menggunakan jasa penasihat atau perencana keuangan. Berdasarkan data OJK, indeks literasi keuangan Indonesia hanya 38,03% pada 2019. 

Apa yang harus diperhatikan saat memilih penasihat keuangan atau investasi?

1.       Pastikan punya izin resmi

Pastikan legalitas penasihat keuangan. Kamu harus tahu izin yang dimiliki oleh jasa penasihat keuangan. Apakah hanya memiliki izin untuk memberikan konsultasi saja atau bisa sampai mengelola dana? Jangan menggunakan jasa mereka bila tidak ada izin resmi.

Kasus kemarin, penasihat keuangan terdaftar sebagai perusahaan jasa konsultan, namun tidak memiliki izin untuk mengelola dana. 

Namun nyatanya, mereka sempat mengelola dana, uang klien diinvestasikan pada saham. Lebih parahnya lagi, investasi sahamnya berujung rugi.

2.   Ketahui dan pahami dimana uang kamu diinvestasikan

Pastikan kamu tahu apa yang diinvestasikan dan paham mengapa investasi tersebut dilakukan disitu. Jangan sampai kamu berinvestasi tanpa tahu prospek investasinya.

Masih dari kasus yang sama, uang klien digunakan penasihat untuk membeli saham dengan fundamental kurang baik. Masalahnya, banyak klien nggak ngerti kalau saham tersebut nggak bagus.

Kalau kamu masih pemula, lebih baik cari pengelola dana profesional. Pengelola dana profesional adalah Manajer Investasi (MI). Manajer investasi mengelola uang kamu dalam bentuk produk reksa dana dan biasanya MI sudah memiliki izin resmi dari OJK.

Memang, dengan mempercayakan uang kamu ke MI mungkin kamu tidak tahu sepenuhnya kemana uang kamu diinvestasikan, tetapi kita bisa melihat reputasi & track record dari MI. Kalau hasil pengelolaan dananya baik secara histori, maka MI tersebut layak dipercaya.

3.       Tingkatkan pengetahuan investasi kamu

Hal ini bisa dibilang paling penting. 

Kamu boleh hire penasihat keuangan dan/atau mempercayai keputusan keuangan pada profesional. Namun, akan lebih baik lagi jika kita sendiri juga mengerti caranya. 

Mempelajari investasi membantu masa depan keuangan kamu sendiri, dimana orang lain belum tentu peduli sepenuhnya dengan masa depan kamu. Kamu juga bisa terhindar dari penasihat keuangan atau penasihat investasi yang bodong.

Kalau kamu mau mulai investasi, sekaligus menghindari yang bodong, kamu bisa coba Bibit. Bibit bantu kamu pilih produk investasi reksa dana yang diseleksi secara ketat. Bibit sudah memiliki izin resmi OJK sebagai agen resmi penjual reksa dana. Jadi, uang kamu diinvestasikan dengan aman.