Weekly Newsletter 18 Januari 2021: Vaksin dimulai, Mampukah Pasar Optimis?

JOKOWI-SETELAH-DIVAKSIN-1024x599 (1).jpeg

Pada minggu lalu, indeks harga saham gabungan ditutup melemah di angka 6,373.41 setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Januari 2020. Vaksin yang sudah dimulai di Indonesia, membuat beberapa investor berharap adanya kenaikan pasar yang lebih tinggi. Namun, masih adakah resiko dibalik berita baik ini?

Politik Amerika Masih Berpengaruh Kuat

  • Kondisi politik Amerika sangat diperhatikan oleh investor global, karena kebijakan pemerintah AS berpengaruh besar ke pasar. Menjelang pergantian presiden baru di AS, kondisi seminggu terakhir diwarnai ketidakpastian akibat adanya isu penggulingan presiden Donald Trump. Isu ini masih berpotensi membuat kondisi pasar kurang kondusif dalam beberapa hari kedepan.

  • Namun, presiden baru yang akan dilantik di akhir pekan ini, bisa memberikan harapan ke pasar dengan rencana tambahan stimulus-nya hingga 1,9 Triliun Dollar Amerika. Termasuk di dalamnya adalah usulan untuk menaikan gaji minimum warga AS hingga 100%. Meski belum tentu terealisasi sempurna, rencana ini bisa menjadi sentimen positif pasar dalam jangka pendek.

Dimulainya Vaksinasi Nasional

  • Setelah sekian lama melalui proses uji coba, vaksin Sinovac akhirnya siap digunakan di Indonesia. Bahkan, vaksin ini sudah diberikan kepada Presiden Jokowi pada minggu lalu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat akan keamanan vaksin tersebut.

  • Namun, saat ini kita belum tahu apakah vaksin ini akan memberikan dampak positif pada pengurangan kasus infeksi nantinya. Mengingat, kemanjuran vaksin ini hanya sekitar 65% saja berdasarkan hasil uji coba di Indonesia.

  • Di sisi lain penambahan kasus harian sudah mencapai 14 ribu orang lebih. Jadi, investor boleh punya harapan dengan berjalannya vaksin ini, namun tetap harus berhati – hati mengingat hasil akhirnya yang belum pasti.

Pembangunan Indonesia Jadi Prioritas

  • Berdasarkan APBN (Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara) yang disusun pemerintah untuk tahun 2021, selain difokuskan pada bantuan sosial selama masa pemulihan ekonomi, pemerintah juga fokus untuk mengenjot infrastruktur lagi. Ini terbukti dari anggaran untuk infrastruktur yang naik sampai 50% dari tahun 2020.

  • Pembangunan infrastruktur ini akan menjadi pendukung SWF (Sovereign Wealth Fund) Indonesia yang saat ini sedang disiapkan untuk segera dimulai pada akhir bulan Januari. Dengan SWF ini, maka investor asing akan diberi peluang untuk berinvestasi langsung di Indonesia, sehingga turut memperbesar perekonomian.

  • Sentimen positif ini menjadikan pasar keuangan Indonesia menjadi lebih menarik bukan hanya untuk investor asing, namun juga investor dalam negeri. Ini yang bisa menjadi salah satu faktor pendukung pasar di tahun ini.