Halo Sobit,
Investor besar Ray Dalio mengeluarkan artikel terbaru di Linkedin dengan judul “Are We In A Stock Market Bubble?” . Beliau menggunakan 6 indikator untuk mengetahuinya, lalu disimpulkan bahwa Pasar Saham Amerika secara keseluruhan belum mencapai bubble.
Walaupun 3 indikator bubble hanya terjadi pada sektor teknologi seperti saham Tesla, Apple, dll yang ditandai pada indikator:
“New Buyers Have Entered the Market”
“There is Broad Bullish Sentiment”
“Purchases Are Being Financed by High Leverage”
Berita Terkini:
Amerika:
Pada 23 Februari lalu, Indeks NASDAQ yang berisi saham sektor teknologi mengalami penurunan -2,92% dikarenakan adanya isu kenaikan suku bunga dari The Fed yang bisa menandakan akan terjadi inflasinya. Singkatnya, inflasi bisa membuat harga teh botol dari Rp1.500 menjadi Rp5.000. Hal ini menjadi perhatian karena sebelumnya The Fed sudah mencetak uang triliunan dollar dalam bentuk paket stimulus.
Namun, semua itu mereda karena Jerome Powell tetap mempertahankan suku bunganya dan menyatakan bahwa inflasi masih bertahan di level terendah dalam 10 tahun terakhir
Indonesia:
Semenjak Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke level 3,5%. IHSG dalam seminggu terakhir cenderung stabil yang dibuka pada tanggal 22 Februari di level 6.267, lalu ditutup di level 6.239 pada tanggal 26 Februari.
Di sisi lain, Bank Indonesia mendukung dan mendorong digitalisasi perbankan dari sisi sistem pembayaran yang salah satunya adalah QRIS sebagai standarisasi pembayaran menggunakan QR Code dari Bank Indonesia untuk mempermudah transaksi yang sudah dipakai semua Bank. Lalu, BI sedang merumuskan central bank digital currency yang akan diedarkan dengan bank dan fintech secara wholesale maupun ritel.
Perlu Diingat :
Salah satu fungsi uang yaitu store of wealth. Tetapi jika terjadi inflasi, kamu perlu menjaga nilai uang kamu dengan menginvestasikannya ke suatu aset sebagai sarana store of wealth untuk mewujudkan mimpi kamu.
Berinvestasi reksa dana sebagai sarana store of wealth merupakan solusi bagi kamu yang belum punya pengetahuan dan pengalaman berinvestasi.
Salah satu strategi mudahnya dengan nabung rutin, agar keputusan investasi tidak diambil dengan emosi. Pastikan sebelum berinvestasi, dahulukan dulu dana kebutuhan sehari-hari dan dana darurat