Bibit Update 5 Maret 2023 Inflasi RI 5,47% per Februari 2023, Lebih Tinggi dari Januari 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi RI 5,47% secara tahunan (Year on Year/YoY) per Februari 2023. Realisasi ini lebih tinggi dari posisi Januari 2023 yang sebesar 5,28% YoY.

Mengutip laman resmi BPS, faktor utama yang mendorong inflasi RI berdasarkan kelompok adalah transportasi yang mencapai 13,59% dan memberikan andil sebesar 1,63%

Lalu, diikuti oleh makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,23%, penyediaan makanan dan minuman 4,08%, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 4,02%, serta perumahan air dan bahan bakar rumah tangga 3,43%. 

Inflasi artinya kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Ketika inflasi naik, berarti harga barang dan jasa sedang meningkat. 

Dalam kondisi seperti ini, ada baiknya kamu lebih selektif dalam membelanjakan uangmu setiap bulan. Jika tak pintar mengatur keuangan, maka bisa-bisa gaji hanya numpang lewat. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan tetap nabung rutin reksa dana di aplikasi Bibit. Ada tiga pilihan, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Obligasi, dan Reksa Dana Saham. Pilih instrumen sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risikomu ya!

🇮🇩 Kabar Indonesia Lain yang Perlu Kamu Simak Pekan Ini:

1. Harga BBM di sejumlah SPBU naik mulai 1 Maret 2023. Rinciannya, Pertamina menaikkan harga Pertamax dan Pertamax Turbo, Shell menaikkan harga Shell Super hingga Shell V-Power Nitro+, serta BP menaikkan harga BP 90 sampai BP Ultimate. 

2. Pemerintah akan menaikkan tarif empat ruas tol dalam waktu dekat. Empat tol yang dimaksud, antara lain Jalan Tol Ruas SS Waru-Bandara Juanda, Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR), Jalan Tol Depok-Antasari, dan Jalan Tol Kunciran-Serpong.

3. Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menilai pasar keuangan global sudah mulai membaik. 

4. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah tembus Rp7.754,98 triliun per 31 Januari 2023. Angka ini naik Rp20,99 triliun dari posisi akhir Desember 2022 yang hanya Rp7.733,99 triliun. 

🌍Kabar Luar Negeri Pekan Ini:

1. Sejumlah analis memproyeksi harga rumah di Amerika Serikat (AS) turun 4,5% tahun ini dan tak ada kenaikan pada 2024. Hal ini seiring dengan turunnya permintaan rumah di Negeri Paman Sam.

2. Inflasi Tokyo tercatat 3,3% pada Februari 2023. Angka ini lebih rendah dari Januari 2023 yang mencapai 4,3%. 

Summary:

Ketika inflasi naik, maka ada indikasi ekonomi RI tumbuh terlalu cepat. Jika dilihat dari kacamata teori ekonomi, diperlukan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) demi meredam laju inflasi. 

Jika BI kembali menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), biasanya harga obligasi turun dan imbal hasil (yield) naik. Hal ini bisa kamu manfaatkan untuk membeli Reksa Dana Obligasi secara bertahap. 

Writer: Tim CRM