Market Summary
Perjanjian Dagang RI–Uni Eropa Hampir Rampung – Perjanjian yang telah dinegosiasikan selama 10 tahun tersebut akan ditandatangani pada September 2025.
BI Pangkas Suku Bunga, Pertumbuhan Kredit di Bawah Target – BI Rate turun menjadi 5,25%, pertumbuhan kredit perbankan melandai ke level +7,77% YoY pada 1H25.
Rincian Kesepakatan Dagang RI–AS – Trump mengatakan bahwa Indonesia tidak akan mengenakan tarif impor maupun hambatan non–tarif untuk barang–barang AS.
Perjanjian Dagang RI–Uni Eropa Hampir Rampung
Indonesia dan Uni Eropa pada Minggu (13/7) mengumumkan telah mencapai kesepakatan politik terkait perjanjian perdagangan bebas yang disebut sebagai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Menteri Investasi, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa perjanjian yang telah dinegosiasikan selama 10 tahun tersebut akan ditandatangani pada September 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pada Juni 2025 bahwa kesepakatan tersebut akan membuat Indonesia mendapatkan tarif nol untuk hampir 80% produk ekspornya ke Uni Eropa (sebelumnya dikenakan tarif 10-20%), beserta penghapusan hambatan non–tarif lainnya.
Pada Juni 2025, Reuters melaporkan bahwa kesepakatan CEPA akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar +5,4%, berdasarkan analisis internal pemerintah. Namun, Airlangga mengatakan bahwa proyeksi tersebut merupakan estimasi konservatif.
BI Pangkas Suku Bunga, Pertumbuhan Kredit di Bawah Target
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada Rabu (16/7).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan tersebut mempertimbangkan: 1) proyeksi inflasi dan inflasi inti selama 2 tahun ke depan yang tetap di bawah titik tengah target ± 2,5%; 2) stabilitas nilai tukar rupiah; 3) dan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan melandai ke level +7,77% YoY pada 1H25 (vs. 5M25: +8,43% YoY), menandai pertumbuhan terlemah sejak Juni 2023.
Meski lebih rendah dibandingkan target 2025 yang telah di–downgrade oleh Bank Indonesia (+8–11% YoY), target tersebut tetap dipertahankan seiring adanya kesepakatan dagang dengan AS.
Rincian Kesepakatan Dagang RI–AS
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa:
Indonesia tidak akan mengenakan tarif impor maupun hambatan non–tarif untuk barang–barang AS.
Indonesia juga setuju untuk mengimpor energi dari AS senilai US$15 miliar, produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar, dan 50 unit pesawat Boeing. Meski demikian, masih belum diketahui jangka waktu atas kesepakatan impor tersebut.
Jika ada transshipment dari negara dengan tarif yang lebih tinggi, maka tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan Indonesia.
Sementara itu, Penasihat Presiden Prabowo Subianto sekaligus anggota Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa Indonesia masih akan terus bernegosiasi dengan AS terkait tarif sektoral, pembelian pesawat Boeing, dan mineral penting setelah mengamankan tarif sebesar 19%.
Key Takeaways
Sepekan terakhir, IHSG lanjut menguat dan yield obligasi pemerintah Indonesia terus menurun sehingga mendorong harga obligasi naik (lihat tabel market update di bawah). Meski demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah -0,5% WoW dan foreign outflow selama sepekan terakhir tercatat sebesar Rp4,9 triliun.
Keluarnya investor asing berpotensi disebabkan oleh masih belum tersedianya detail mengenai akses yang diberikan kepada AS sebagai imbalan penurunan tarif maupun rincian CEPA. Kami menilai, dibutuhkan tanda perbaikan pada indikator perekonomian yang meyakinkan sebelum investor asing menjadi lebih tertarik pada Indonesia.
Namun, kami menilai bahwa kebijakan tarif dan/atau perdagangan dari Presiden Donald Trump dapat meningkatkan urgensi bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan ini sebagai pasar alternatif bagi masing–masing pihak.
Secara sektoral, kami melihat bahwa perjanjian CEPA berpotensi membangkitkan kembali sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang padat karya. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, ekspor TPT ke Eropa dapat tumbuh hingga 2–3x lipat dalam 5 tahun ke depan setelah kesepakatan ini tercapai, yang setara dengan ~15–30% dari total ekspor TPT tahunan Indonesia.
Selain itu, Bloomberg masih memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga BI Rate sebesar -25 bps hingga akhir 2025. Investor dapat mempertimbangkan Obligasi FR atau Reksa Dana Obligasi yang cenderung diuntungkan dalam tren pemangkasan suku bunga:
SBN Retail seri SBR014 dengan imbal hasil floating with floor. Return bisa naik jika BI Rate naik, tapi tidak akan turun di bawah return minimumnya (6,25% p.a. untuk tenor 2 tahun dan 6,35% p.a. untuk tenor 4 tahun). SBR014 bisa dibeli di Bibit hingga 7 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB.
Reksa Dana Obligasi secara historis memberikan 5Y return up to +37,9%.
Simulasi Passive Income Bulanan dari SBR014
Top Reksa Dana Obligasi di Bibit
*Return reksa dana per 18 Juli 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Reksa Dana Obligasi
ABF Indonesia Bond Index Fund: Return +37,8% 5 tahun terakhir
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A: Return +30,2% 5 tahun terakhir
Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A: Return +28,6% 5 tahun terakhir
Market Update: IHSG Lanjut Menguat, Yield Obligasi Pemerintah Turun
Sumber: Bloomberg per 18 Juli 2025, kecuali Foreign Flow Obligasi per 16 Juli 2025
Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.
In Case You Missed It
📝Bibit Update: Market Recap Semester I-2025, What Really Happened?— Semester I 2025 menjadi perjalanan penuh gejolak di market, dipengaruhi oleh perubahan ekspektasi inflasi, dinamika trade war, dan ketegangan geopolitik.
📈Performa Reksa Dana Obligasi Uptrend Sejak Awal Tahun — Tren penurunan suku bunga (BI-Rate) membuat harga obligasi naik, sehingga mendorong performa Reksa Dana Obligasi. Berdasarkan data dari Januari-Juni 2025, kinerjanya naik hingga +4,9%.
💰Net Return SBR014 Lebih Tinggi 75% dari Deposito Bank — Dengan return SBR014-T2 yang lebih tinggi dari bunga deposito bank umum yang dijamin LPS (4% p.a.) dan pajak yang juga lebih rendah, maka net return SBR014-T2 jadi lebih tinggi.
Other Articles
📉 Masih Menantang, Penjualan Semen Lanjut Turun – Volume penjualan industri semen di Indonesia turun turun -3,1% YoY selama 1H25, menandai penurunan volume penjualan semen pada periode semester pertama selama 3 tahun beruntun, jika mengecualikan Semen Grobogan dalam perhitungan 2024.
🏘️ Kompilasi Marketing Sales Properti 1H25 – Beberapa emiten properti residensial telah mengumumkan realisasi marketing sales selama 1H25, antara lain Ciputra Development ($CTRA), Summarecon Agung ($SMRA), dan Pakuwon Jati ($PWON).