Hasil Investasi Jadi Optimal di Aset Bebas Pajak

Banyak investor yang masih berfokus pada angka return di awal. Padahal yang lebih penting adalah net return yang diterima setelah pajak dan biaya lainnya.

Pengenaan pajak terhadap aset  investasi mungkin terlihat kecil, tetapi sering kali diabaikan. Padahal, dampaknya bisa terus bertumbuh signifikan dalam jangka panjang (compounded) dan menciptakan opportunity cost yang tak disadari.

Seberapa Besar Penghematan Pajak Jika Investasi di Aset Bebas Pajak vs Aset Kena Pajak Selama 20 Tahun?

Selisih pajak yang tampak kecil di awal sebenarnya bisa berdampak besar seiring waktu. Untuk melihat perbedaannya, simak simulasi dari 2 orang yang rutin investasi tiap gajian sebesar Rp5 juta. 

Return BRI Seruni Pasar Uang III selama 1 tahun terakhir per 3 Maret 2025

Catatan: Bunga deposito bank yang dijamin LPS hanya 4,25% p.a.

Data historis, tidak menjamin kinerja masa depan

Simulasi Investasi Rp5 Juta Tiap Bulan Selama 20 Tahun di Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito Bank

Asumsi: Return BRI Seruni Pasar Uang III selama 1 tahun terakhir per 3 Maret 2025

Data historis, tidak menjamin kinerja masa depan 

Selisih return 1,10% per tahun (5,50% vs. 4,40%) mungkin terlihat kecil, tetapi dalam 20 tahun, perbedaannya bisa mencapai Rp250 juta—atau 13% lebih tinggi dibandingkan deposito.

Faktanya Return Reksa Dana Bisa ~60% Lebih Tinggi

Dalam simulasi ini, kami menggunakan return 5,50% per tahun untuk aset deposito agar setara dengan Reksa Dana Pasar Uang sebagai perbandingan. Namun perlu diingat juga bahwa bunga deposito bank umum yang dijamin LPS hanya 4,25% per tahun dan turun menjadi 3,40% per tahun setelah dipotong pajak.

Artinya jika uangmu diinvestasikan ke Reksa Dana Pasar Uang, return yang diperoleh bisa lebih optimal hingga 60% lebih tinggi setiap tahunnya (5,5% vs 3,4% net).

Berdasarkan data historis, Reksa Dana Pasar Uang mencetak return 5,51% dalam setahun terakhir yang sudah bebas pajak, dibandingkan deposito dengan net return 3,40% per tahun setelah pajak.

Efek Compounding Interest

Kembali dengan efek compounding interest dengan investasi jangka panjang seperti pada simulasi: selisih antara investasi bebas pajak dan investasi yang dikenakan pajak semakin besar dari tahun ke tahun. Jadi semakin lama kamu investasi pada aset dengan pajak yang tinggi, semakin kecil net return yang bisa kamu dapatkan dari compounding effect.

Dengan selisih Rp250 juta pada contoh simulasi sebelumnya, dana tersebut bisa dipakai untuk pendidikan anak, bayar DP properti, dan liburan. Bahkan, jumlah tersebut setara 20% dari total principal yang kamu investasikan senilai Rp1,2 miliar.

Key Takeaways

"In investing, it's not necessary to do extraordinary things to get extraordinary results." 

- Warren Buffett.

Hasil yang optimal bisa datang dari strategi sederhana dengan menghemat pajak. Investor bisa mempertimbangkan investasi di Reksa Dana Pasar Uang yang menjadi aset bebas pajak untuk optimalkan dana. Berikut pilihan Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit:

Data reksa dana per 3 Maret 2025
Disclaimer: Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan

Keuntungan Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit

  • Imbal hasil sudah net, what you see is what you get

  • Pergerakan naik secara stabil, tanpa perlu market timing. 

  • Ada reksa dana bisa cair instan di Bibit kapanpun kamu butuh

Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.