Manakah yang Bisa Terjebak Memakai Kartu Kredit, Paylater atau Pinjaman Online: Berpenghasilan Besar atau Kecil?

Tawaran pinjaman uang kini tengah menjamur, seperti paylater, kartu kredit dan pinjaman online. Mudah memang digunakannya, syarat mengajukannya pun tidak begitu sulit, jadi kalau kamu ingin berbelanja online atau mendapatkan pinjaman secara instan sudah sangat mudah.

Ada tiga narasumber yang akan kami interview. Pertama Citra seorang karyawan pada bidang Leasing dengan penghasilan sebesar Rp 7juta. Kedua, bernama Kaliya seorang karyawan di sebuah perusahaan digital dengan gaji Rp 10 juta. Dan ketiga adalah Nira seorang pekerja di salah satu restoran dengan upah Rp 3 juta.

Apakah kalian punya kartu kredit, paylater atau pernah menggunakan pinjaman online?

Menurut Citra "Banyak banget yang nawarin aku pinjaman online dan beberapa apps sekarang menyediakan paylater. Aku cukup pakai kartu kredit aja." 

Berbeda dengan Kaliya,"Gue punya beberapa paylater, misalnya buat jajan dan belanja itu beda dan kartu kredit juga gue ada."

"Aku pernah banget tuh ikut pinjaman online, karena kepepet banget jadi terpaksa yang cepat dapat pinjamannya." tambah Nira.

Menurut kalian apakah penggunaan kartu kredit, paylater atau pinjaman online sangat membantu? 

Menurut Kaliya "Membantu banget sih, karena gue suka jajan pakai paylater supaya dibatasin, belanja pun pakai paylater sesuai limitnya dan kalau traveling jadi gue biasanya pakai cash pas darurat aja."

"Aku biasanya pakai kartu kredit kalo benar-benar darurat aja, misal ke rumah sakit, jadi tinggal gesek aja. Kalo belanja dan traveling kalau bisa cash saja." Tegas Citra.

Berbeda dengan Nira, "Berguna sebenarnya pinjaman online, tapi nggak kuat bunganya besar.”

Lalu, apakah selama ini pernah terjebak sampai akhirnya terlilit dendanya?

“Gue pernah terjebak karena cicilan kartu kredit bengkak, jadi harus ngulur bayar paylater jadinya denda selama 1 bulan, sekitar 60 ribu.” Cerita Kaliya.

Berbeda dengan Citra “Syukurnya nggak pernah, karena aku orangnya tertata banget soal pengeluaran, kalau nggak bisa beli ya nabung dulu dibandingkan aku harus ngutang di kartu kreditku.”

“Pernah, karena gajiku yang pas-pasan aku nggak bisa bayar penuh, jadi aku sempat kena denda, itu bunganya berjalan, sampai aku nggak bisa nutup, tapi syukurnya semua sudah selesai, tapi aku jadi takut buat pinjam uang online lagi.” sahut Nira.


Langkah apa yang kalian lakukan setelah terjebak penggunaan kartu kredit, paylater dan pinjaman online?

“Lebih memperhitungkan lagi sih, sebelum membengkak aku sekarang lebih baik catat tadi sudah belanja apa, apa saja yang sudah dicicil.” kata Kaliya.

Kalau menurut Nira “Aku sekarang lebih baik nabung dana darurat aja walaupun sedikit, seenggaknya aku gak pinjam sana-sini saat butuh dana.”

Dari sini kita bisa belajar, kalau memiliki penghasilan yang besar atau pun lebih kecil bisa saja terkena money trap (terjebak keuangan). Langkah tepat yang perlu diambil adalah menyisihkan sebagian uang walaupun sedikit. Bahkan kamu nggak cuma bisa menabung tapi membuat uangmu bekerja. Dengan menyiapkan investasi reksadana uang yang kamu tabung akan bertambah nilainya.