Reksa Dana Pasar Uang dan deposito seringkali menjadi pilihan aset yang rendah risiko. Namun selain rendah risiko, faktor likuiditas dan total imbal hasil yang diterima juga penting untuk dipertimbangkan investor.

Faktor likuiditas adalah seberapa mudah dan cepat suatu aset bisa dicairkan. Aset yang fleksibel memudahkan investor untuk mencairkan dana kapanpun dibutuhkan.

Perhatikan simulasi berikut yang menunjukkan keunggulan Reksa Dana Pasar Uang dari segi fleksibilitas dalam pencairan dana hingga return yang diterima dibandingkan dengan Deposito Perbankan.

Reksa Dana Pasar Uang Lebih Fleksibel dari Deposito Perbankan

Keuntungan Reksa Dana Pasar Uang dibanding Deposito dari sisi fleksibilitas pencairan dana

Dari gambaran simulasi di atas, dapat terlihat:

Jika mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, maka bunga bisa hangus meskipun bunga tersebut dihitung secara harian.
Selain itu, ada juga kemungkinan dikenakan denda jika mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, sehingga dapat mengurangi modal kamu.

Berbeda dengan deposito, Reksa Dana Pasar Uang bebas dicairkan kapan saja dan return dilihat dari NAV (Net Asset Value) yang dihitung setiap hari. Jika kamu mencairkan Reksa Dana Pasar Uang sewaktu-waktu, return tetap menggulung sesuai periode investasi kamu.

Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit: Likuid dan Naik Secara Stabil

Kesimpulannya, Reksa Dana Pasar Uang bisa menjadi pilihan aset yang low risk tapi juga fleksibel tanpa periode lock-in dan denda, serta return yang tetap menggulung. Perhatikan contoh berikut.

Return Reksa Dana BRI Seruni Pasar Uang III — *Return* reksa dana per 17 April 2025. Data historis, tidak menjamin kinerja masa depan.

Misalnya, kamu menyimpan dana di Reksa Dana BRI Seruni Pasar Uang III selama 3 bulan terakhir dan return sudah menggulung senilai +1,30%. Jika kamu ingin mencairkan dananya, kamu akan tetap mendapatkan return yang sudah menggulung tadi sebesar +1,30% tanpa ada penalti atau denda.