Bibit Weekly Newsletter 4 September 2021: Tahun 2022, Indonesia Ditargetkan Bertumbuh 5.5% | Capai Tujuan Keuangan Sambil Rebahan

Halo Teman Bibit, 

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sepakat target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 kisaran 5.2% hingga 5.5%. Pencapaian target akan bergantung pada kemampuan menangani pandemi Covid-19.


Maka itu, Pemerintah terus berkomitmen menurunkan kasus Covid-19 sebagai kunci pemulihan ekonomi. Lalu, memberikan insentif untuk dunia usaha dan program perlindungan sosial. 

Poin Penting:

Pemerintah tetap waspada dalam mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi dengan memberikan berbagai insentif dan meningkatkan vaksinasi.


Kabar Indonesia

  • Wamenkeu menyampaikan penurunan tarif PPh Pasal 22 dari 22% menjadi 20% bertujuan untuk meningkatkan investasi asing ke Indonesia dan meringankan perusahaan di situasi pandami Covid-19. 

  • Menko Perekonomian melaporkan realisasi bantuan sosial berupa beras 10 kg mencapai 100% untuk 28,8 juta keluarga. Selain bantuan Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (KPM BPNT) non PKH juga mencapai 100% untuk 8,8 juta keluarga. 

  • Pemerintah menurunkan harga tes antigen dengan batas tarif tertinggi Rp 99 ribu di area Jawa-Bali dan Rp 109 ribu di luar area Jawa-Bali. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah testing dan meringankan beban masyarakat. 

  • Kementerian kesehatan melaporkan vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah tembus 100 juta dosis per 31 Agustus 2021. Rinciannya ada 63,49 juta untuk total vaksinasi pertama, 36,05 juta untuk total vaksinasi kedua, dan 640.532 untuk vaksinasi ketiga . Dosis ketiga hanya diberikan ke petugas kesehatan


#PerluPaham bulan September: Capai Tujuan Keuangan Sambil Rebahan


Minggu ke -1: Kendala Mencapai Tujuan Keuangan

Pernah nggak kamu lagi butuh beli sesuatu misalnya beli gadget, tapi karena dana terbatas jadi tidak terwujud. Bagaimana jika butuh dana persiapan tersebut untuk tujuan yang lebih besar seperti beli rumah, kendaraan, modal usaha, atau dana darurat?

Kita bisa punya tujuan keuangan berbeda-beda atau bahkan sama. Tapi ada yang bisa mencapai tepat waktu, ada juga yang tidak. Kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk kita bahas!

Kesalahan umum ketika menjalankan tujuan keuangan

  • Kurang disiplin

Kedisiplinan sering menjadi tantangan besar bagi investor pemula. Bulan kemarin investasi Rp 500.000, bulan ini investasi Rp 1.000.000 tapi bulan depan budget dana investasinya  dipakai belanja di tanggal cantik. 

Padahal rencananya ingin mencapai Rp 15.000.000 untuk dana darurat di akhir tahun! Terkadang ada faktor yang membuat kita kehilangan kontrol dalam menjalankan tujuan keuangan. Karena itu, kita butuh cara untuk membantu lebih disiplin.

  • Overthinking dalam berinvestasi

Kadang kita suka menunda investasi karena menunggu kondisi pasar stabil dan sering galau saat mengambil keputusan. Akibatnya, kita sering ketinggalan momen saat harus menjual atau membeli reksa dana. 


Banyak pemula mengalami hal ini itu karena pengetahuan investasi yang belum cukup matang. Tenang, Bibit bisa bantuin kamu jadi lebih percaya diri untuk berinvestasi!

  • Tidak memperhitungkan risiko dan jangka waktu 

Misalnya, investasi reksa dana saham untuk persiapan beli rumah dua tahun lagi. Karena jangka waktu yang pendek menjadi cenderung fokus pada keuntungan yang tinggi tanpa memperhatikan risiko dan jangka waktu. 

Hal ini, kesalahan yang sering terjadi ketika memilih jenis reksa dana. Kamu perlu memilih jenis reksa dana yang cocok untuk setiap tujuan keuangan.

Jika kamu pernah melakukan kesalahan di atas. Jangan khawatir kamu bisa memperbaikinya! Sekarang coba kamu pikirin apa tujuan keuangan yang ingin dicapai? 


Minggu depan kita akan kasih solusi bagaimana cara mencapai tujuan keuangan yang kamu inginkan. Sampai jumpa di Bibit Newsletter minggu depan!