Menjadi pekerja lepas atau freelancer saat ini mulai banyak dilirik kalangan milenial. Bukan hanya memberikan waktu kerja yang lebih leluasa, menjadi freelancer dianggap lebih efektif karena tidak harus pulang pergi ke kantor setiap harinya. Pekerja lepas pun lebih bebas mengatur jam kerja, ritme pekerjaan, juga tempat kerja.
Selain itu, freelancer juga berkesempatan untuk memonetisasi minat bakatnya. Misal saja, seseorang yang memiliki hobi fotografi dapat menjadi fotografer lepas. Atau kamu yang hobi membaca dan menulis bisa menjadi copywriter atau content writer lepas.
Namun meski begitu, menjadi seorang freelancer mempunyai tantangan tersendiri. Isi rekening mereka tergantung dari seberapa banyak pekerjaan yang diselesaikan. Semakin banyak pekerjaan selesai, semakin banyak pundi-pundi uang yang masuk ke rekening. Sebaliknya jika hanya mengambil sedikit pekerjaan, rupiah yang masuk ke dompet juga sekadarnya.
Karena tidak terikat dengan kantor, maka kamu tidak akan mendapatkan gaji rutin setiap bulannya. Tak juga mendapat tunjangan asuransi kesehatan, hari raya, apalagi pensiun.
Jadi, menjadi seorang freelancer berarti dituntut untuk pandai-pandai mengatur keuangan. Meski tidak memiliki gaji dan tunjangan tiap bulannya, kamu harus pintar mengelola isi dompet agar tidak "berantakan". Mengapa? Agar semua kebutuhan hidup bisa tercukupi, tagihan bisa dibayar tepat waktu, dan kamu masih bisa menyisihkan uang untuk ditabung.
Tentukan Anggaran dan Target Pendapatan Per Bulan
Agar neraca keuangan seimbang, kamu harus seimbang dalam menghasilkan dan menghabiskannya. Tipsnya adalah dengan menentukan berapa pengeluaran dan biaya hidup per bulannya. Biaya hidup ini termasuk biaya makan, tagihan listrik, cicilan, asuransi kesehatan, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.
Misalnya setelah dihitung-hitung, kamu butuh sekitar Rp 5 juta per bulannya untuk biaya hidup dan lain-lain termasuk menabung. Maka itulah jumlah target yang harus didapatkan setiap bulan. Jika terdapat kelebihan, usahakan tidak tergoda untuk membelanjakannya.
Pembagian anggaran bulanan 50:30:20 untuk freelancer tidak terlalu relevan, karena penghasilan yang didapat pun tidak menentu setiap bulan. Kiranya, 60- 70% penghasilan per bulan seorang freelancer apabila dapat memenuhi kebutuhan bulanan itu sudah sehat.
Sisa 30-40%nya dapat dipakai untuk gaya hidup dan berinvestasi. Karena penghasilan tidak menentu, pastikan terms penagihan ke klien jelas, terutama untuk proyek-proyek jangka panjang.
Langkah ini akan membantu kamu menghindari kekurangan atau bahkan kehabisan uang sewaktu job order berikutnya belum kamu terima. Sebab, cara ini efektif untuk melacak ke mana uang kamu terpakai. Andaikan di bulan tersebut kamu mendapat kelebihan job order, kamu bisa menabung uang tersebut, bukan malah menghamburkannya.
Kurangi Pengeluaran yang Konsumtif
Saran di atas berlaku untuk semua orang, baik itu pekerja tetap ataupun pekerja freelance. Trik agar tidak besar pasak daripada tiang adalah dengan menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran.
Tentukan berapa besar bujet yang dialokasikan untuk masing-masing pos kebutuhan tersebut beserta nilai maksimalnya. Misalnya, untuk biaya untuk makan dan ongkos ojek online. Patuhi nilai maksimalnya dan jangan melebihi anggaran yang telah ditetapkan di awal.
Mencari Sumber pendapatan baru
Seperti disebutkan di awal, pendapatan pekerja lepas berdasarkan berapa banyak pekerjaan yang diselesaikan. Hampir sebagian besar pekerja lepas memiliki penghasilan yang bervariasi dari bulan ke bulan atau secara musiman. Jadi, bersiaplah menghadapi pasang surut pendapatan.
Dengan kemungkinan seperti itu, para pekerja harian lepas harus mulai meningkatkan skill dan mempelajari hal yang baru. Dengan harapan ada ide bisnis baru agar bisa dihasilkan sebagai sumber pendapatan yang lain.
Mungkin ide bisnis tersebut tidak bisa dieksekusi secara langsung. Namun, setidaknya ada waktu untuk mengasah kemampuan dan belajar hal yang baru. Sehingga kamu bisa membuka peluang usaha baru.
Sisihkan untuk Menabung
Jangan lupa menambahkan dana ekstra untuk keadaan darurat dan kebutuhan di masa mendatang. Selalu sisihkan dana untuk menabung tiap bulannya. Anggaran dana tabungan ini sebaiknya minimal sebesar 20% dari pendapatan setiap bulannya. Jumlah ini untuk mengantisipasi keadaan darurat misalnya jatuh sakit atau ada kebutuhan mendesak.
Apalagi jika hendak membeli rumah suatu hari atau merencanakan liburan ke luar negeri, maka budget untuk tabungan harus diperbesar lagi. Siapkan juga dana pensiun sejak awal agar masa tua nanti lebih aman, tenang, dan bahagia.
Kamu bisa mengumpulkan dana pensiun dengan mulai berinvestasi reksadana di aplikasi Bibit. Reksadana cocok bagi freelancer yang ingin melakukan investasi namun tidak memiliki waktu atau pengetahuan yang terbatas.
Reksadana sendiri memiliki berbagai macam jenis, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Masing-masing reksadana memiliki resiko dan potensi pengembalian yang berbeda-beda, yang dapat disesuaikan dengan profil risiko freelancer.
Nabung reksadana di Bibit menjadi pilihan yang sangat menarik karena jenis produknya banyak dan bisa dibeli dengan minimum pembelian hanya Rp 100.000. Kamu juga bisa konsisten menabung di Bibit dengan fitur Goal Setting. Fitur ini akan membantu kamu merencanakan investasi sesuai tujuan kamu, salah satunya untuk dana pensiun.
Kamu tinggal tentukan berapa uang yang ingin kamu kumpulkan untuk tujuan kamu, Bibit akan bantu hitung berapa nilai yang perlu kamu tabung setiap bulannya untuk mencapai tujuan kamu. Bibit juga akan bantu rekomendasikan alokasi portfolio optimal sesuai dengan profil risiko kamu. Kamu tinggal santai nabung rutin setiap bulan secara konsisten. Nggak lagi cuma sekedar mimpi, hidup kamu akan lebih terarah dalam menggapai tujuan kamu.
Langkah Menggunakan Fitur Goal Settings
Setelah kenali fitur goal settings di aplikasi Bibit. Jangan lupa untuk mengetahui langkah menggunakan fitur goal settings ini. Caranya sangat mudah dan bisa kamu lakukan di mana saja. Ini dia langkahnya!
1. Buka aplikasi Bibit. Klik Portfolio, lalu klik Tambah Portfolio.
2. Pilih Tujuan Investasi Kamu di antara 12 pilihan yang ada, lalu klik Terapkan.
3. Kamu bisa ubah nama portfolio sesuai keinginan kamu, tentukan Berapa Uang Yang Harus Terkumpul dan Kapan Kapan Kamu Ingin Tujuan Ini Tercapai, lalu klik Lanjut.
4. Kamu akan mengetahui berapa uang yang sebaiknya ditabung setiap bulan untuk tujuan investasi kamu, lalu klik Simpan.
5. Klik Simpan Hasil.
6. Portofolio baru berhasil ditambahkan, klik Investasi Sekarang atau Set Nabung Rutin untuk mulai nabung reksadana demi tujuan investasi kamu.
Sudah siap jadi freelancer yang cerdas finansial, kan? Yuk, disiplin menabung biarkan uangmu bekerja di Bibit!