Kebijakan Suku Bunga, Pertumbuhan Ekonomi, hingga Dinamika Politik Pemilu

The Fed dan BI Serempak Tahan Suku Bunga Acuan pada Februari 2024 

  • Amerika Serikat

    The Fed kembali menahan the Fed Rate di 5,25-5,50% per 31 Januari 2024, sesuai dengan ekspektasi konsensus.

    Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga baru akan dilakukan jika The Fed yakin inflasi untuk bergerak turun menuju target 2%. Sebagai konteks, per Januari 2024, inflasi (PCE) AS berada di level 2,4% YoY (vs. Desember: 2,62% YoY).

    Pernyataan ini berdampak pada berubahnya konsensus yang mengekspektasikan pemangkasan suku bunga the Fed Rate dari yang sebelumnya dimulai pada Maret menjadi Juni 2024 dengan probabilitas 57,5%.

  • Indonesia

    Ada pun di Indonesia, Bank Indonesia memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di 6,00% pada Februari 2024 lalu.

    Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilitas nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024. Sebagai konteks, per Februari 2024, inflasi Indonesia berada di level 2,75% YoY (vs. Januari: 2,57% YoY).

    Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg, Bank Indonesia diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal III-2024, seiring dengan melandainya tingkat inflasi Indonesia serta meningkatnya kestabilan Rupiah.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Sebesar 5,04% dengan Target untuk 2024 5,3% 

BPS catat produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh +0,45% QoQ dan +5,04% YoY pada kuartal IV-2023 (vs. 3Q23: +1,6% QoQ, +4,94% YoY). Realisasi ini di atas ekspektasi konsensus yang memperkirakan pertumbuhan +0,41% QoQ dan +5% YoY.

  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut ditopang pertumbuhan pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dengan lonjakan +18,11% YoY seiring persiapan pemilu 2024.

  • Dengan realisasi ini, ekonomi Indonesia selama 2023 tumbuh +5,05% YoY (vs. 2022: +5,31% YoY), di atas ekspektasi konsensus yang memperkirakan pertumbuhan +5% YoY. Melandainya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ditekan oleh pelemahan ekspor yang hanya tumbuh +1,32% YoY (vs. 2022: +16,23% YoY) seiring penurunan harga komoditas utama Indonesia seperti minyak sawit, batu bara, dan nikel.

  • Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,2%. Selain itu, World Bank sebesar 4,9%, ADB dan IMF sebesar 5,0% serta OECD sebesar 5,2%. 

Pemilu Indonesia: Prabowo-Gibran Unggul dalam Quick Count dan Real Count, Pilpres 2024 Diperkirakan Selesai dalam 1 Putaran 

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, raih 56–59% suara dalam pemilu 2024 berdasarkan real count KPU dan quick count sejumlah lembaga survei.

Meski perhitungan pemungutan suara belum selesai, namun dengan hasil sementara ini bisa jadi menandakan Pilpres 2024 selesai dalam 1 putaran.

Bagaimana dengan Strategi Investasi?

Kondisi saat ini memang masih belum pasti dengan proyeksi suku bunga The Fed hingga hasil Pilpres 2024 nanti. Namun Anda bisa memanfaatkan peluang investasi, terlebih sebentar lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri dan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dengan mempertimbangkan:

SBN Ritel Syariah Seri SR020 

SR020 saat ini sedang dalam masa penawaran di periode 1-27 Maret 2024. 

Ada 2 jenis SR020 yang bisa dipilih oleh investor individu Indonesia, yaitu: 

SR020-T3: tenor 3 tahun, imbal hasil kupon fixed rate 6,30% per tahun

SR020-T6: tenor 5 tahun, imbal hasil kupon fixed rate 6,40% per tahun

Keuntungan Kupon Fixed Rate dari SR020:

  • Artinya imbal hasil dari kupon SR020 yang diterima oleh investor tetap stabil hingga 3 dan 5 tahun ke depan (jatuh tempo), meskipun suku bunga turun

  • Imbal hasil SR020 berupa kupon dibagikan tanggal 10 setiap bulannya, dikirim langsung ke rekening (RDN Wallet) Anda

  • Maka SR020 bisa jadi sumber passive income pasti

Obligasi FR

Selain SR020, Obligasi FR juga menjadi pilihan untuk investor:

  • Mengunci imbal hasil Obligasi FR dengan yield tinggi  ketika sudah menarik bagi investor. Nilai yield tidak akan berubah jika hold hingga jatuh tempo.

  • Mencari potensi capital gain dari kenaikan harga obligasi, Saat ini suku bunga BI diproyeksi sudah di puncak. Ketika suku bunga dipangkas nanti, harga obligasi berpotensi naik. 

Reksa Dana Obligasi

Anda juga bisa menambah alokasi untuk nabung rutin di Reksa Dana Obligasi Negara dari hasil THR:

  • Pergerakan Reksa Dana Obligasi memang cenderung fluktuatif jangka pendek, namun ini hal yang wajar karena market bergerak naik-turun.

  • Namun secara historis, Reksa Dana Obligasi dalam jangka panjang menunjukkan performa yang naik secara konsisten.

  • Hal ini karena obligasi sebagai underlying Reksa Dana Obligasi mendapat kupon yang menopang kinerjanya dan melakukan reinvestasi.

Saham

Berbagai sektor yang berpotensi diuntungkan dari hasil pilpres ini:

  • Sektor yang terkait rencana program Prabowo–Gibran:

    • Program susu gratis (Sektor Dairy)

    • Kelanjutan proyek IKN: (Sektor Konstruksi)

    • Kelanjutan hilirisasi: (Sektor Tambang, khususnya Nikel)

  • Big banks mendapatkan foreign inflow

  • Saham-saham yang pemegang sahamnya dianggap berafiliasi dengan koalisi pendukung Prabowo–Gibran

Meski pasar terlihat bergairah menyambut hasil quick count, penting untuk diingat bahwa dampak dari sentimen positif ini belum tentu berlangsung lama. Maka tetap perhatikan fundamental dan valuasi dari masing-masing perusahaan.

Simak beberapa hasil unboxing dari Tim Analyst Stockbit terkait saham yang bisa Anda pertimbangkan:

Upgrade ke Bibit Plus dan rasakan kemudahan investasi di beragam aset sesuai dengan tujuan keuangan Anda, mulai dari Reksa Dana, Obligasi (FR dan SBN Ritel), hingga Saham hanya dalam satu aplikasi.

Sebagai nasabah Bibit Premium, Anda juga dapat berkonsultasi langsung dengan Wealth Specialist tentang perencanaan keuangan dan strategi ataupun produk investasi. Mulai dari rencana mengumpulkan dana pendidikan anak, dana pensiun, hingga pertanyaan seputar aset investasi dan informasi eksklusif hanya untuk Anda!

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana dan/atau produk tertentu.


Market Updates

Selama Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik +1,50% MoM, dengan aliran dana dari investor asing tercatat inflow sebesar Rp18,55 triliun.

Di sisi lain, Indeks Obligasi Pemerintah Indonesia (IBPA Total Return) tercatat naik +0,44% MoM namun diikuti outflow dana asing sebesar -Rp5,56 triliun.

Foreign Flow – Februari 2024

  • Aset fixed income atau obligasi: terjadi outflow dari aliran dana asing pada Februari 2024 sebesar Rp5,56 triliun, naik dibandingkan outflow pada Januari 2024 sebesar Rp0,84 triliun.

  • Aset saham: tercatat inflow sebesar Rp15,55 triliun pada Februari 2024, membaik dibandingkan Januari 2024 dengan inflow sebesar Rp8,42 triliun.

Pergerakan Obligasi dan Deposito – Februari 2024

  • Indonesia Government Bond Yield 10Y berada di 6,60%, naik 2 bps dibanding 6,58% pada Januari 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 5Y berada di 6,49%, turun 2 bps dibanding 6,51% pada Januari 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 1Y berada di 6,45%, naik 21 bps dibanding 6,24% pada Januari 2024.

  • Rata-rata bunga deposito perbankan Indonesia (TD Rate 12M) berada di 3,95%.

Pergerakan Saham – Februari 2024

IHSG ditutup di level 7.316, naik +1,50% MoM pada Februari 2024.

Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah infrastruktur (+5,03% MoM), sedangkan yang mengalami penurunan terdalam adalah teknologi (-10,18% MoM).

Di level saat ini, IHSG berada pada P/E Ratio 13,0x.

3 Produk Reksa Dana di Bibit dengan Return Tertinggi dalam 1 Bulan Terakhir

(Februari 2024)

*Berdasarkan data return per 29 Februari 2024

Writer: Investment Research Team 

Disclaimer: Kinerja reksa dana berdasarkan data masa lalu, tidak mencerminkan performa di masa depan. Bukan rekomendasi jual/beli aset investasi  tertentu. Hanya untuk tujuan edukasi.