Rata-rata Return IHSG Terbesar di ASEAN, Tambah Lagi Portofolio Reksa Dana Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak kapitalisasi pasar sebesar US$603 miliar per 29 November 2022 atau menjadi yang tertinggi dibandingkan indeks saham ASEAN lain. Tercatat, kapitalisasi pasar saham Strait Times Index (Singapura) hanya US$588 miliar dan SET Index (Thailand) US$511 miliar per 29 November 2022. 

Prestasi kedua yang berhasil ditorehkan IHSG adalah dari segi performa year-to-date (YTD). Berdasarkan data statistik BEI, hanya ada dua indeks yang berada di zona hijau per 29 November 2022 jika diukur sejak awal 2022 (year to date/YTD). Rinciannya, IHSG naik 6,54% dan Singapura 4,95%. Sementara, sisanya kompak tertekan, seperti VN-Index (Vietnam) yang terkoreksi -30,03%YTD. 

Prestasi ketiga yang tak kalah membanggakan adalah dari angka imbal hasil (return). Rata-rata imbal hasil IHSG per tahun mencapai 18% dalam 20 tahun terakhir dengan asumsi bahwa dividen juga ikut diinvestasikan kembali. Angka ini jauh melampaui imbal hasil indeks ASEAN lainnya dengan rata-rata 9,1%.

Tak hanya itu, pertumbuhan laba bersih emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga kembali memimpin dibandingkan emiten lain di bursa ASEAN. Melansir data dari Bloomberg, ekspektasi pertumbuhan Earning per Share (EPS) hingga akhir 2022 untuk IHSG mencapai 25,3%. Angka tersebut jauh melampaui indeks ASEAN lainnya yang berada di rentang -13% hingga 12,9%.    

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa tingginya pertumbuhan EPS sekaligus juga membuat valuasi IHSG tak bisa terhitung ‘murah’. Hal ini tercermin dari rasio price to earning (P/E) IHSG sebesar 13,6x per 29 November 2022. Angka ini sedikit di bawah rata-rata P/E indeks ASEAN sebesar 13,8x. 

Meski begitu, P/E IHSG masih berada di bawah indeks FTSE MIB (Malaysia) yang mencapai 15,4x, Filipina 15,7x, dan SET Index (Thailand) 15,2x. 

Berkaca dari tingginya imbal hasil IHSG dalam jangka panjang, maka aset Reksa Dana Saham (RDS) akan menarik untuk dilirik karena 80% komposisi aset ditempatkan di pasar saham. Apalagi jika diamati setiap Manajer Investasi (MI) diwajibkan untuk mengalokasikan maksimal 10% dana nya di saham bluechip, salah satunya perbankan yang pergerakannya senada dengan IHSG. 

Kesimpulan

Reksa dana saham berpotensi memberikan return optimal dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan IHSG yang juga berpotensi menguat jika dilihat secara historis 5 tahun ke belakang. 

Berikut ini contoh beberapa performa reksa dana saham dibandingkan dengan performa IHSG selama 5 tahun: 

(Data per 30 November 2022)

(Data per 30 November 2022)

Kenapa harus lanjut investasi di Bibit?

  • Tidak ada biaya komisi sehingga return akan lebih optimal

  • Reksa dana bukan objek pajak