Investasi Uang Perusahaan, Hindari Kesalahan Ini!

Sebagai pengusaha, sebagian penghasilan yang diperoleh bisa ditabung atau diinvestasikan. Terkait investasi, saat ini banyak sekali pilihan yang bisa disesuaikan dengan rencana perusahaan baik itu jangka panjang maupun jangka pendek.

Sebelum memutuskan untuk memilih instrumen yang sesuai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian dan agar keuntungan bisa lebih maksimal. Berikut hal yang harus dilakukan sebelum memilih instrumen investasi yang cocok:

1. Tidak Punya Tujuan

Tidak memiliki tujuan saat melakukan investasi bisa menjadi masalah serius. Tujuan investasi sangat penting karena akan membantu mengarahkan pendekatan investasi Anda, menilai risiko yang dapat Anda ambil, menentukan jangka waktu investasi, dan mengukur kesuksesan investasi Anda. Dengan demikian, Anda bisa memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Tidak Melakukan Riset

Melakukan riset sebelum memutuskan berinvestasi di salah satu instrumen akan membuat Anda memiliki banyak informasi. Sehingga Anda bisa lebih yakin dan bisa menyesuaikan dengan instrumen yang diinginkan. Dengan melakukan riset, maka Anda bisa memperoleh berbagai informasi.

Misalnya: jenis instrumen investasi yang cocok, membantu saat ingin melakukan diversifikasi, sampai berapa target return yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Ingatlah bahwa melakukan riset adalah langkah penting dalam proses investasi, dan setiap keputusan investasi harus didasarkan pada informasi yang baik dan dipertimbangkan dengan hati-hati.

3. Produk Tidak Sesuai

Anda memutuskan untuk menempatkan idle fund atau dana nganggur perusahaan jangka di bawah setahun pada instrumen yang tinggi risiko seperti Reksa Dana Saham atau beli saham langsung yang pergerakannya volatil. Padahal, produk yang lebih cocok untuk tujuan keuangan tersebut adalah yang berisiko minim seperti deposito dan reksa dana pasar uang.

Agar tidak salah memilih produk, maka Anda bisa melakukan riset dan menetapkan tujuan. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin 1-2. Sehingga, Anda akan terhindar dari salah memilih instrumen investasi dan bisa memaksimalkan keuntungan.

4. Tergiur Untung Besar

Investasi memang bertujuan untuk membuat uang kita tumbuh dan bisa mengalahkan inflasi. Namun, waspada jika ada yang menawarkan keuntungan besar misalnya lebih dari 10% per bulan.

Mengutip situs resmi Otoritas jasa Keuangan (OJK) disampaikan bahwa, waspadalah ketika Anda mendapatkan tawaran investasi dengan keuntungan besar (lebih besar dari suku bunga deposito), karena terdapat kemungkinan bahwa Anda akan berhadapan dengan risiko terjerat investasi bodong.

Investasi Obligasi FR

Sebagai pengusaha yang ingin menginvestasikan sebagian keuntungan yang diperoleh, Anda bisa memilih investasi di Obligasi Fixed Rate (FR). Instrumen ini adalah Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dengan kupon bersifat tetap dibayarkan setiap 6 bulan hingga jatuh tempo (sesuai UU No.24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara).

Baca Juga: Simulasi Investasi Dana Perusahaan di Obligasi FR

Kini telah hadir Bibit Bisnis untuk pengusaha atau pemilik perusahaan yang tertarik untuk menginvestasikan idle fund ataupun keuntungan bisnis di reksa dana maupun Obligasi FR dan Project Based Sukuk (PBS) atau FR Syariah. Anda bisa melihat simulasi investasi di Obligasi FR dengan link tautan berikut ini!

Daftar Bibit Bisnis untuk Investasikan Dana Perusahaan

Tertarik menginvestasikan dana nganggur di Obligasi FR bersama Bibit Bisnis? Caranya mudah! Jika Anda sudah menjadi pengguna Bibit sebelumnya, bisa mendaftar melalui halaman profil pada aplikasi Bibit lalu klik bagian “Bibit untuk Perusahaan”.

Jika belum ada akun Bibit, Anda tetap bisa daftar dengan membuka halaman situs berikut ini. Hubungi Wealth Specialist kami untuk pertanyaan lebih lanjut seputar Bibit Bisnis dengan e-mail wealth@bibit.id!

Investasi dana perusahaan lebih praktis di Bibit Bisnis!