Apa itu Yield to Maturity?

Yield to maturity (YTM) adalah total return yang diharapkan akan diterima oleh investor jika memegang obligasi pemerintah dengan kupon tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo. YTM dinyatakan dalam persentase. 

YTM memperhitungkan harga pasar obligasi saat ini, nilai nominalnya, tingkat kupon (pembayaran bunga), dan waktu hingga jatuh tempo. YTM berfungsi sebagai sebuah metrik untuk membandingkan obligasi dengan jatuh tempo, tingkat kupon, dan harga pasar yang berbeda.

Bagaimana Menghitung Yield to Maturity?

Yield atau tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return/IRR) pada investasi  adalah suku bunga yang akan membuat nilai saat ini dari arus kas (cash flow) sama dengan harganya. Perhitungan yield ini melibatkan proses trial and error. Biasanya praktisi menggunakan financial calculator atau program Excel untuk mendapatkan angka Yield to Maturity dari sebuah obligasi. Berikut ini adalah ilustrasi untuk menghitung YTM sebuah obligasi.

Misalkan kita memiliki informasi berikut tentang obligasi:

Nilai Nominal (F): Rp 10.000.000
Harga Pasar Saat Ini (P): Rp 9.500.000, atau 95,0%
Tingkat Kupon: 6%
Tahun Hingga Jatuh Tempo (n): 5 tahun

Pertama, kita perlu menghitung pembayaran kupon tahunan (C):

C = F x Tingkat Kupon

C = Rp 10.000.000 x 0,06

C = Rp 600.000

Selanjutnya, kita akan menyiapkan persamaan untuk nilai sekarang dari arus kas (cash flow) di masa depan:

Pada contoh tersebut, persamaannya akan terlihat seperti ini:

Rp9.500.000 = Rp600.000 / (1 + YTM)^1 + Rp600.000 / (1 + YTM)^2 + Rp600.000 / (1 + YTM)^3 + Rp600.000 / (1 + YTM)^4 + Rp600.000 / (1 + YTM)^5 + Rp 10.000.000 / (1 + YTM)^5

Untuk menemukan YTM, kita perlu menyelesaikan persamaan untuk variabel yang tidak diketahui (YTM). Karena tidak ada solusi aljabar untuk persamaan ini, kita bisa melakukan trial-and-error untuk mencari YTM. Dalam praktiknya, kalkulator keuangan atau software spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheets dapat digunakan untuk menghitung YTM.

Menggunakan financial calculator atau program Excel, terhitung bahwa perkiraan YTM pada studi kasus di atas adalah 7,21%. Artinya tingkat yield sebesar 7,21%, adalah discount rate yang membuat nilai sekarang (present value) dari cash flow masa depan obligasi tersebut sama dengan harga pasar saat ini (Rp 9.500.000).

Rumus ini mengasumsikan bahwa arus kas obligasi (dari pembayaran bunga dan pembayaran pokok) diinvestasikan kembali pada tingkat YTM.

Asumsi Utama Yield to Maturity

  • Reinvestasi arus kas (cash flows): Salah satu asumsi dalam perhitungan YTM adalah bahwa semua arus kas (pembayaran kupon dan pembayaran pokok) diinvestasikan kembali di tingkat YTM. Pada kenyataannya, tingkat reinvestasi dapat bervariasi, dan asumsi ini mungkin tidak berlaku. Pertimbangan risiko reinvestasi lebih penting untuk obligasi jangka panjang dengan tingkat kupon yang tinggi.

  • Obligasi dipegang hingga jatuh tempo: Perhitungan YTM mengasumsikan bahwa obligasi tersebut dimiliki hingga jatuh tempo. Pada kenyataannya, investor dapat memilih untuk menjual obligasi sebelum tanggal jatuh tempo karena perubahan kondisi pasar atau kebutuhan keuangan pribadi. Dalam kasus tersebut, hasil realisasi mungkin berbeda dari perhitungan YTM awal.

Kesimpulan

Yield to maturity adalah metrik penting bagi investor untuk mengevaluasi dan membandingkan obligasi pemerintah yang memiliki suku bunga tetap (fixed rate). Melalui perhitungan YTM, investor akan memahami berapa total return yang dapat diharapkan jika obligasi tersebut dimiliki hingga jatuh tempo. 

Walaupun perhitungan YTM memiliki beberapa asumsi utama, termasuk reinvestasi arus kas pada tingkat YTM, suku bunga konstan, dan pertimbangan menahan obligasi hingga jatuh tempo, YTM tetap menjadi alat penting bagi investor untuk membuat keputusan yang tepat saat memutuskan berinvestasi pada instrumen obligasi.

Writer: Tim Edukasi 

Disclaimer:  Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk tertentu.