Salah satu alasan seseorang memutuskan untuk berinvestasi adalah untuk mengalahkan inflasi. Berdasarkan keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi adalah naiknya harga barang dan jasa yang berlangsung secara terus menerus. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang.
Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa. Artinya, uang yang kamu miliki 10 tahun yang lalu nilainya akan berbeda dengan saat ini. Sederhananya, jika kamu punya yang Rp 100 ribu 10 tahun lalu, nilainya tidak akan sama seperti saat ini.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika kamu hanya menyimpan uang yang kamu punya di bank, maka nilai uang tersebut berpotensi akan tergerus inflasi. Belum lagi adanya potongan biaya administrasi setiap bulan. Jadi, investasi adalah jawabannya. Dengan berinvestasi, uang yang kamu miliki berpotensi akan tumbuh sehingga bisa menahan inflasi.
Instrumen Investasi Apa yang Cocok?
Karena bertujuan untuk melawan inflasi, kamu bisa memilih instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil di atas angka inflasi. Deposito perbankan bisa menjadi pilihan. Namun, kamu juga bisa mencoba berinvestasi di instrumen seperti Obligasi Fixed Rate (FR).
Agar lebih jelas, yuk kita buat perbandingan antara investasi di deposito perbankan dengan investasi Obligasi FR!
Sebagaimana yang telah dikatakan di awal, investasi adalah salah satu cara agar uang kamu tetap tumbuh dan bisa melawan inflasi. Sayangnya, sebagaimana tabel di atas, menempatkan uang di deposito artinya kamu hanya akan memperoleh keuntungan sebesar 3% per tahun. Padahal, inflasi secara tahunan angkanya di atas 3%.
Kenapa Obligasi FR?
Secara historis, salah satu investasi yang cukup rutin bisa mengalahkan inflasi adalah investasi di Obligasi Fixed Rate (FR). Walaupun inflasi naik sejak tahun 2022, yield atau imbal hasil obligasi pemerintah juga ikut naik, sedangkan bunga deposito tidak bergerak banyak.
Di Maret 2023, rata-rata imbal hasil untuk Obligasi FR ada di 5.5-7% (tergantung jatuh temponya), mengalahkan inflasi dan deposito. Selain yield yang menarik, Obligasi FR ini aman dari gagal bayar karena kupon dan pokoknya dijamin negara, return pasti jika dipegang sampai jatuh tempo, dan tentu saja likuid.
Gambar di atas menjelaskan bagaimana pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah dibandingkan dengan deposito perbankan dan inflasi. Bisa dilihat, imbal hasil obligasi pemerintah (garis kuning), masih di atas deposito dan inflasi.
Alasan lain memilih Obligasi FR adalah kamu bisa mengunci yield lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang, yang bisa disesuaikan dengan jangka waktu investasi kamu. Jadi kamu tahu pasti berapa jumlah kupon dan pokok yang akan kamu terima ketika kamu memegang obligasi FR tersebut sampai jatuh tempo.
Singkatnya, kalau kamu ingin instrumen investasi yang rendah risiko, return yang bisa mengalahkan inflasi, dan mempunyai opsi untuk bisa dijual kapan saja, Obligasi FR menjadi opsi yang sangat menarik.
Kesimpulan kenapa kamu sebaiknya berinvestasi di Obligasi FR:
1. Bisa Dijual Sebelum Jatuh Tempo. Karena obligasi FR likuid dan bisa dijual kapan saja sebelum jatuh tempo.
2. Aman Dijamin Negara. Instrumen investasi yang aman karena pembayaran pokok dan kuponnya 100% dijamin oleh negara Indonesia tanpa batas nominal maksimal. Sedangkan deposito di bank umum hanya dijamin hingga Rp2 miliar dan bunga 4,25% oleh LPS.
3. Guaranteed Return. Kepastian return yang bisa kamu kunci ketika beli. Yield beli tidak akan berubah selama investor memegang Obligasi FR hingga jatuh tempo. Ini berarti sangat menguntungkan bagi investor yang beli Obligasi FR saat yield sedang tinggi seperti sekarang dan investor tahu pasti berapa total return yang akan diterima saat jatuh tempo.
Jadi, sudah siap berinvestasi di Obligasi FR yang bisa kamu beli di Bibit?