Cara Pilih Reksadana yang Baik

Bagaimana Cara Memilih Reksadana yang Baik?

Mengingat bahwa 99% masyarakat Indonesia adalah investor pemula, tentunya memilih reksadana yang bagus di antara ribuan reksadana di Pasar Modal Indonesia akan terlihat rumit dan membingungkan. Disini Bibit akan membantu kamu memilih reksadana dengan benar.

Bagaimana Bibit membantu kamu memilih reksadana dengan benar?

1. Menyesuaikan dengan Profil Risiko

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda. Investor dengan profil risiko agresif bisa menerima gejolak harga yang lebih tinggi sehingga penempatan investasinya akan lebih dominan pada reksadana saham.

Sedangkan investor dengan profil risiko moderat atau konservatif tidak bisa menerima gejolak harga yang terlalu besar, sehingga penempatan investasinya akan dominan pada reksadana obligasi dan pasar uang yang lebih stabil daripada reksadana saham.

2. Menyeleksi Manajer Investasi Terbaik

Sebelum Bibit kerjasama dengan Manajer Investasi, kita sudah melakukan analisa dan hanya seleksi manajer investasi dengan track record dan reputasi yang baik. Setelah itu kita bantu riset dan seleksi reksadana yang cocok untuk investor pemula dan kita masukkan ke list Top Reksadana kami. Kami ingin investor Indonesia tidak bingung lagi dalam memilih reksadana dan bisa segera mulai investasi dengan tenang.

3. Merekomendasikan Reksadana Berkualitas

Bibit lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Reksadana sudah kami seleksi per masing-masing jenis reksadana dan yang paling baik kami tampilkan di dalam List Top Reksadana. Kami percaya bahwa list Top Reksadana kami sudah kurang lebih yang terbaik di Indonesia. Untuk yang masih bingung, bisa tinggal pilih salah satu diantara 5 top reksadana yang ada. Kami juga menambahkan tanda bintang di salah satu reksadana yang paling cocok untuk kamu sesuai dengan profil resiko kamu.

Tinggal Klik Investasi Sekarang

Note: Bibit sudah memilihkan reksadana terbaik untuk kamu pada setiap jenisnya, kamu tinggal klik Investasi Sekarang,

Note: Bibit sudah memilihkan reksadana terbaik untuk kamu pada setiap jenisnya, kamu tinggal klik Investasi Sekarang,

List Top Reksadana

Note: Tanda bintang adalah rekomendasi reksadana dari bibit yang paling sesuai untuk kamu

Note: Tanda bintang adalah rekomendasi reksadana dari bibit yang paling sesuai untuk kamu

Bagaimana Cara Bibit Seleksi Reksadana yang Baik?

  1. Reputasi Manajer Investasi Reksadana

    Reputasi Manajer Investasi reksadana menjadi kriteria utama dan terpenting dalam seleksi reksadana di Bibit. Bibit hanya bekerja sama dengan Manajer Investasi yang telah terbukti memiliki track record dan tata kelola yang baik dalam jangka panjang.

  2. Tingkat Return

    Kita juga memerhatikan (return) keuntungan namun belum tentu makin tinggi keuntungan itu lebih baik. Kita tidak berfokus terhadap keuntungan jangka pendek semata, kami sangat memperhatikan konsistensi kinerja selama 5 atau 10 tahun kebelakang dan isi Top Holdings dari reksadana tersebut. Kita juga memperhatikan resiko yang diambil oleh pengelola reksadana supaya seimbang dengan potensi keuntungan. Mencetak keuntungan secara konsisten dalam jangka panjang menurut kami jauh lebih penting dan jauh lebih susah dari pada keuntungan dalam setahun saja.

  3. Tingkat Resiko

    Setiap instrumen investasi pasti selalu ada resikonya. Semakin besar keuntungan semakin besar pula resikonya (high return, high risk). Dari aplikasi Bibit, kamu bisa mengukur resiko menggunakan Max Drawdown.

    Max Drawdown adalah penurunan maksimum suatu reksadana dari titik puncak ke titik rendah, sebelum puncak baru tercapai selama periode tertentu. Max Drawdown adalah indikator risiko penurunan dari suatu reksadana selama jangka waktu tertentu. Jika Max Drawdown suatu reksadana adalah 10% dalam setahun, maka artinya reksadana tersebut pernah turun paling besar 10% dari titik tertinggi satu tahun terakhir.

    Jadi Max Drawdown membantu kamu mengukur apakah resiko reksadana ini masih bisa kamu terima atau tidak.

  4. Dana Kelolaan (AUM)

    Dana kelolaan atau sering disebut AUM (Asset Under Management) adalah dana yang dikelola oleh reksadana tersebut. Dana kelolaan bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar reksadana ini dipercaya oleh investor. Semakin besar dana kelolaan reksadana, maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan investor terhadap kualitas Manajer Investasi reksadana tersebut.

  5. Expense Ratio

    Expense Ratio mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola reksadana. Management fees, Biaya Kustodian, Biaya Trading, Biaya Marketing adalah bagian dari perhitungan expense ratio. Lebih kecil expense ratio tersebut mencerminkan kepiawaian Manajer Investasi dalam mengelola reksadana untuk investornya secara efisien.