Gambar di atas menunjukan prediksi IMF kalau Indonesia bisa menjadi salah satu dari 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Semakin besar ekonomi suatu negara tentu juga memiliki dampak positif pada pasar keuangannya.
Di gambar tersebut, terlihat bahwa Amerika Serikat memang sudah masuk negara dengan ekonomi terbesar sejak sejak puluhan tahun yang lalu. Ini juga yang menjelaskan mengapa pasar saham dengan nilai terbesar di dunia itu adanya di Amerika.
New York Stock Exchange di Amerika memiliki nilai kapitalisasi sekitar 22 Triliun Dollar pada tahun 2019, sedangkan Bursa Efek Indonesia baru mencatatkan nilai sekitar 500 Miliar Dollar. Indonesia memilliki nilai yang masih jauh lebih kecil. Namun, inilah peluang yang bisa kita ambil.
Selama 20 tahun terakhir saja (2000 – 2019), pasar saham Indonesia mampu mencatatkan kenaikan lebih dari 11% setiap tahunnya. Bahkan dengan kenaikan ini pun, kondisi ekonomi Indonesia sekarang belum masuk ke dalam 10 besar dunia.
Coba kita bayangkan kalau prediksi IMF seperti gambar di atas benar – benar terjadi, Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia. Tentu akan ada potensi pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang besar kedepannya. Begitu pula potensi pada pertumbuhan pasar keuangannya. Inilah yang jadi kesempatan kita.
Sekaranglah Saat yang Tepat Untuk Mulai
Bukan berarti tunggu ekonomi dan pasar keuangannya besar dulu, baru kita mulai. Justru semakin lama menunggu, kita bisa ketinggalan kesempatan pertumbuhannya.
Disaat pasar keuangan Indonesia yang masih relatif kecil nilainya dibandingkan negara besar lain, justru disanalah ada kesempatan bertumbuh yang besar. Malah, negara lain yang sudah besar pasarnya, belum tentu bisa bertumbuh sebesar Indonesia.
So, kalau kamu yakin dengan masa depan ekonomi Indonesia, yuk manfaatkan hal itu untuk kebaikan diri kamu juga. Investasi sekarang, petik hasil yang besar di masa depan.