Weekly Newsletter 14 Desember 2020: Pasar Tetap Optimis, Berlanjut Sampai 2021?

shutterstock_1688003842.jpg

Keadaan pasar keuangan dunia masih sangat dipengaruhi oleh sentimen positif dari adanya keberhasilan vaksin. Apalagi, badan pengawas obat dan makanan di Amerika dipercaya akan menyetujui Vaksin Covid dalam waktu dekat untuk digunakan dalam keadaan darurat. Apakah sentimen positif ini akan terus berlanjut dan bagaimana reaksi masyarakat terhadap keadaan ekonomi nyata? Simak ulasannya di bawah ini.

Pasar Global Menunggu Vaksin

  • Setelah berita kemanjuran vaksin beberapa minggu lalu membuat pasar positif, saat ini pasar menunggu persetujuan food & drug administration (FDA) di Amerika Serikat untuk memberikan persetujuan penggunaan vaksin secara darurat. Kabar baiknya, dewan penasihat FDA sudah memberikan persetujuan agar vaksin ini bisa digunakan khusus untuk petugas kesehatan dahulu.

  • Berdasarkan survey Bloomberg, para investor percaya bahwa kemanjuran vaksin Covid ini akan menjadi motor penggerak pasar di tahun depan. Meski demikian, tidak berarti kalau vaksin akan mencegah penularan sepenuhnya. Tidak semua orang akan dapat vaksin dalam waktu bersamaan.

Optimisme Menurunkan Harga Emas

  • Emas yang disukai investor ketika krisis sempat mengalami kenaikan harga hingga lebih dari 2000 dollar per ons pada bulan Juli 2020. Namun, saat ini harganya sudah menurun ke kisaran 1800 per ons. Ini menunjukan bahwa investor sudah lebih optimis terhadap investasi yang lebih beresiko.

  • Bukan hanya optimisme akibat vaksin saja, namun adanya isu stimulus ekonomi lanjutan di Amerika turut mendorong sentimen positif pasar. Meski demikian, stimulus lanjutannya masih belum mencapai kesepakatan, dan mungkin masih akan dijalankan di tahun depan.

  • Optimisme investor memang baik untuk pasar, namun tidak menjamin bahwa hal ini akan berlangsung terus mengingat masalah penularan Covid-19 masih jauh dari selesai.

Keyakinan Konsumen Domestik Pulih

  • Dikutip dari Harian Kontan, tercatat bahwa indeks keyakinan konsumen dalam negeri naik menjadi 92 dari angka 79 di bulan sebelumnya. Ini menandakan bahwa konsumen lebih optimis terhadap kondisi ekonomi kedepannya.

  • Kondisi ekonomi saat ini memang belum pulih seperti sebelumnya meski ada perbaikan. Namun masih banyak tantangan pemulihan di tahun 2021. Misalnya sektor perbankan, meski belum ada bank yang mengajukan bantuan likuiditas ke bank sentral, namun beberapa bank berekspektasi kalau masih ada peluang penurunan kualitas kredit di tahun depan.

  • Penurunan kualitas kredit ini asalnya dari kredit macet, dimana peminjam tidak mampu lagi membayar utangnya. Sumbernya tidak lain adalah kehilangan pendapatan akibat masih lesunya ekonomi.