Tetap Tenang di Tengah Pasar yang Bergejolak karena Corona

Market yang lagi anjlok akhir akhir ini membuat banyak investor ketakutan. Banyak yang panik dan mau menjual semua investasi yang dia punya. Tapi, apakah harus sepanik itu? Kalau tenang – tenang aja, apa malah makin buruk? 

Sebenarnya, fluktuasi yang terjadi di pasar saat ini wajar kok, dan udah terjadi berkali – kali sepanjang sejarah pasar. Contohnya pada tahun 2008 pasar sempat anjlok hingga 50% lebih. Tapi penurunan itu jadi tidak berarti karena pasar naik kembali hingga 350% (dari 2008 hingga akhir 2019). Inilah alasan kenapa tetap tenang di saat seperti ini, bukanlah keputusan yang buruk dan tidak menjadikan investasi kamu gagal.

Tapi, gimana caranya untuk tetap tenang?

Tau tujuan investasi kamu

Investor jangka panjang yang berpengalaman tau kalau situasi seperti ini hanyalah gejolak kecil dalam perjalanan investasi mereka. Mereka paham kalau kondisi sementara ini tidak mempengaruhi tujuan jangka panjang mereka, karena cepat atau lambat semua akan pulih kembali.

Jadi, kamu harus lihat, apa tujuan investasi kamu untuk jangka panjang? Kalau ya, maka tidak perlu khawatir. Berdasarkan sejarah, semua akan kembali menjadi normal lagi. Setiap kamu merasa panik, ada baiknya selalu mengingat hal ini. Jadi kamu gak perlu bikin keputusan emosional seperti menjual investasi kamu karena panikyang mengganggu tujuan investasi jangka panjangmu.

Jangan ambil keputusan yang terburu – buru 

Setelah kamu tau bahwa gak perlu menjual dulu dan pasar akan normal lagi, kadang kepanikan bikin kita mengambil keputusan yang emosional. Alias kita tetap menjualnya. Gimana cara mengatasinya?

Berikan kamu waktu, disaat mau menjual, coba kamu tahan dulu selama 24 jam dan pikirkan lagi keputusanmu itu. Kalau tujuan saya jangka panjang, apakah ini benar – benar perlu saya lakukan? Malahan, bila kamu menjualnya, bisa saja kamu ketinggalan momentum untuk bisa borong investasi di harga yang murah dan mendapatkan keuntungan yang optimal saat pasar naik kembali.

Ingat, sekali melakukan keputusan yang emosional, kamu bisa terus terjebak dengan itu, sehingga investasimu jadi gak optimal.