Kalau kamu udah coba beli reksadana, mungkin judul di atas sempat terpikirkan di dalam pikiranmu.
“Kirain untungnya bisa besar dan cepat, tapi kenapa kok kecil begini?”, Apa investasi Reksa Dana itu ga bagus?
Jadi begini guys, bagus atau tidaknya keuntungan sebuah investasi itu harus dilihat dari apa yang jadi pembandingnya. Ibaratnya kalau mau tau harga barang di suatu toko itu murah atau mahal, kita bisa bandingin sama harga rata - rata barang yang sama di pasar pada umumnya.
Terus, apa yang jadi pembanding buat kinerja reksadana?
Salah satu pembanding yang bisa kita gunakan sebagai standar adalah kinerja indeks pasar modal. Biasanya ini mengacu pada return dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). IHSG menjadi sering digunakan karena bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi perekonomian Indonesia. Jadi, IHSG menjadi pembanding kinerja yang sangat masuk akal.
Berdasarkan gambar di atas, ternyata selama 10 tahun (2010 – 2020), IHSG menghasilkan rata – rata keuntungan (return) sebesar 14% per tahun. Misalkan, sekarang kita ingin tau kinerja sebuah reksadana saham bagus atau tidak, tinggal bandingkan aja returnnya dengan IHSG.
Bila dalam 10 tahun yang sama, reksadana itu bisa menghasilkan rata – rata return yang mirip dengan IHSG (misalkan 13% - 15% per tahun), maka dapat dikatakan kinerja reksadana itu tidaklah buruk.
Return reksadana boleh berbeda dari pasar (lebih tinggi sedikit / rendah sedikit), tapi perbedaannya tidak boleh terlalu jauh. Ini berarti, bila kinerja pasar juga sedang tidak bagus alias turun, maka sangatlah wajar reksadana yang bagus sekalipun untuk ikut turun juga kinerjanya. Jadi penurunan pada reksadana belum tentu buruk, asalkan masih mengikuti kondisi pasar.
Sebaliknya, bila kinerja reksadana jauh lebih bagus dari pasar (misalnya pasar menghasilkan 10% tahun ini, tapi reksadana itu bisa 20%), inipun tidak dapat disimpulkan kalau reksadana itu baik. Ini karena selisih return-nya dengan pasar sangatlah besar yaitu hampir 2x lipat. Tidak ada jaminan kalau return seperti itu akan terus terjadi di tahun depannya, dan bisa jadi ketika pasar sedang turun, reksadana ini turunnya lebih dalam daripada pasar.
Jadi, kamu gak perlu khawatir. Kalau kamu berasa untungnya masih kecil saat ini, sebenarnya itu semua wajar kok selama kinerja reksadananya sesuai dengan pasar. Jangan kamu malah jadi tergiur untuk investasi di luar sana yang menawarkan return terlalu besar (alias tidak masuk akal bila dibandingkan dengan pasar). Seiring waktu, investasi kamu bisa membuahkan hasil yang baik dalam jangka panjang asalkan pilihan reksadananya sudah baik.
Kabar baiknya, kamu ga perlu pusing pilih reksadana dengan kinerja baik sesuai penjelasan di atas, karena itu semua sudah diseleksi oleh Bibit. Bahkan, kami merekomendasikan beberapa reksadana dengan kinerja terbaik di Indonesia yang sesuai dengan profil resiko kamu.
So, gak perlu khawatir lagi salah pilih reksadana kalau sudah pakai Bibit.