Reksadana Indeks merupakan reksadana yang dikelola secara pasif oleh manajer investasi dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja investasi yang menyamai indeks acuannya. Sebagai contoh, salah satu produk reksadana indeks dari BNI adalah BNI-AM Indeks IDX30. Pada produk saham ini, yang menjadi indeks acuan adalah IDX30. Artinya target performa investasinya bukan untuk mengalahkan kinerja IDX30, melainkan hanya menyamai saja.
Bila dibandingkan, sebuah Reksadana indeks memang tidak memiliki return yang sama persis seperti indeks acuan, tapi angkanya sangat mendekati. Sehingga, kinerja sebuah Reksadana Indeks dapat dikatakan semakin baik apabila memiliki selisih kinerja yang semakin kecil dari indeks acuannya.
Keunggulan reksadana indeks dibandingkan konvensional
Dibandingkan RD konvensional, RD indeks punya beberapa keunggulan, antara lain:
1. Investasi terdiversifikasi namun terjangkau
Bila seorang investor ingin melakukan diversifikasi namun punya dana yang terbatas, RD indeks bisa jadi pilihan. Dengan membeli RD indeks, misalnya BNI-AM Indeks IDX30, otomatis kita seperti membeli 30 saham yang ada dalam indeks itu, namun dengan minimal pembelian mulai dari 100 ribu. Sedangkan, tanpa RD Indeks kita harus mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk melakukan diversifikasi ke 30 saham tersebut.
2. Biaya pengelolaan yang lebih kecil
RD Indeks dikelola secara pasif, sehingga manajer investasi tidak banyak melakukan transaksi dalam pengelolaan portofolionya. Akibatnya ini membuat biaya pengelolaan (expense ratio) dari reksadana indeks lebih kecil daripada reksadana konvensional.
Apakah reksadana indeks cocok untuk pemula?
Bagi investor pemula, kadang sering mengalami kebingungan dalam memilih yang mana reksadana saham terbaik untuk dibeli. Cara termudah adalah dengan mengambil reksadana indeks. Kenapa?
Karena seluruh saham yang ada dalam reksadana indeks merupakan kumpulan dari saham – saham pilihan yang ada di pasar. Saham pilihan tersebut memiliki kinerja bisnis dan kondisi keuangan yang baik, sehingga bisa masuk ke dalam indeks. Jadi RD Indeks adalah cara mudah bagi investor pemula untuk mendapatkan investasi yang baik.
Ada juga beberapa pertanyaan menarik dari penonton:
1. Apakah RD Index lebih baik untuk pemula daripada RD konvensional?
RD konvensional berisi komposisi saham tertentu dari racikan manajer investasi yang berbeda dari index. Akibat adanya perbedaan komposisi, RD konvensional bisa punya kinerja lebih baik daripada pasar namun bisa juga lebih buruk. Maka, dibutuhkan pengalaman bagi investor untuk memilih RD konvensional terbaik yang mungkin bisa mengalahkan pasar.
Sedangkan, investor pemula mungkin belum punya cukup pengalaman memilihnya, sehingga cara termudah untuk mendapatkan reksadana yang baik adalah dengan memilih RD index yang performanya jelas akan mengikuti pasar. Dengan RD index investor bisa terhindar dari resiko mendapatkan RD konvensional yang berkinerja dibawah pasar.
2. Apa yang membedakan produk RD Index dari satu Manajer Investasi dengan MI lainnya?
Produk RD Index dari setiap MI memiliki tujuan yang sama yaitu bisa punya kinerja semirip mungkin dengan index. Tapi return RD index setiap MI bisa memiliki selisih. Sebabnya adalah:
(1) Perbedaan rebalancing setiap MI untuk setiap saham di dalam RD index agar terus menyamai index acuannya setiap saat
(2) Perbedaan biaya transaksi (brokerage fee) yang ditanggung setiap MI
Untuk memilih MI mana yang layak kita beli RD indexnya,kamu bisa memperhatikan expense ratio dari setiap produk. Semakin kecil expense ratio menandakan pengelolaan yang semakin efisien dari Mi tersebut.
3. Bagaimana perbedaan performa RD Index dengan RD konvensional?
Ada riset yang menunjukan bahwa hanya 30% dari RD konvensional bisa mengalahkan index acuannya. Namun, bukan berarti RD konvensional selalu lebih buruk, karena masing – masing reksadana punya cara pengelolaan yang berbeda.
Misalnya sebuah RD konvensional bisa mengalahkan index dalam kondisi ekonomi tertentu, sedangkan ketika kondisi ekonominya berubah, maka RD Konvensional lainnya yang bisa mengalahkan index. Ini berarti sangat sulit bagi sebuah RD konvensional untuk terus konsisten lebih baik daripada Index.
Jadi, bila investor ingin lebih konsisten imbal hasilnya dalam berinvestasi, maka tidak perlu mencari produk reksadana untuk mengalahkan index, namun bisa mengikuti performa index-nya saja. Caranya adalah dengan membeli Reksadana Index langsung.