Pada pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bisa mencapai level harga 5160. Ini merupakan harga tertinggi sejak kejatuhan pasar pada bulan Maret yang lalu. Namun investor asing tetap mencatatkan penjualan bersih dari bursa sebesar Rp. 972,37 Miliar. Selain itu, masih ada ancaman pemulihan ekonomi nasional di tengah kasus Covid-19 baru yang masih terus menanjak. Jadi, apakah pemulihan pasar ini benar – benar solid? Untuk memahaminya, yuk simak beberapa ulasan berikut ini.
Pemulihan di Beberapa Negara Melambat
Berdasarkan data dari Bloomberg, aktivitas harian di sejumlah negara yang dalam pemulihan pasca Covid-19 menunjukan tren yang melandai. Berdasarkan grafik dibawah, indeks aktivitas harian mulai melandai sebelum sempat pulih ke level sebelum wabah terjadi. Ini artinya terjadi perlambatan dalam proses pemulihan kembali. Indeks ini hanya menunjukan beberapa negara maju saja. Tidak menutup kemungkinan negara – negara berkembang dengan fasilitas kesehatan yang lebih terbatas, bisa mengalami perlambatan pemulihan juga kedepannya.
Perlambatan ini menjadi indikator bahwa wabah Covid-19 masih belum dapat ditangani dengan baik. Contoh terjelas adalah Amerika Serikat yang mencoba membuka kembali perekonomiannya, namun harus menutup kembali karena infeksi yang makin banyak belakangan ini. Akibatnya, pemulihan ekonominya juga jadi tersendat. Ini juga bisa menjadi gambaran bagi negara lain yang masih berjuang menghadapi wabah, termasuk Indonesia juga.
Vaksin Covid-19 diuji coba di Indonesia
Di tengah ketidakpastian pemulihan, ada sedikit harapan untuk Indonesia. Presiden Jokowi baru saja mengumumkan kalau Indonesia akan melakukan uji coba vaksin Covid-19 yang berasal dari Sinovac, sebuah perusahaan farmasi asal Cina. Melalui Bio Farma, perusahaan farmasi milik negara, Indonesia akan melakukan uji coba tahap 3 kepada 1,620 sukarelawan. Bila uji coba ini berhasil, maka Bio Farma ditargetkan untuk mulai memproduksi vaksin pada kuartal I tahun 2021. Produksi ditargetkan hingga 100 juta dosis setiap tahunnya.
Ini merupakan suatu perkembangan yang perlu dicermati oleh investor. Apabila uji coba vaksin ini ternyata berhasil nantinya, tentu akan membawa angin segar untuk pemulihan pasar. Tidak menutup kemungkinan, investor asing yang sudah melakukan net sell sepanjang tahun, bisa masuk ke pasar.
Kebijakan Pemerintah untuk Pemulihan
Pemerintah juga mulai lebih serius untuk menangani pemulihan ekonomi nasional. Perlu diingat bahwa pemerintah sempat menganggarkan uang hingga Rp 600 triliun lebih untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Tapi sampai saat ini, uang itu bahkan belum terealisasi 50% nya.
Akibat itu, Presiden membentuk komite khusus agar penanganan pemulihan bisa lebih efektif. Kita harap bahwa ini bisa mempercepat realisasi anggaran pemulihan, sehingga bisa menopang ekonomi dari kejatuhan lebih dalam.
Namun, sangat perlu dicermati bahwa pemulihan Covid-19 sebelum adanya vaksin menjadi sangat menantang, seperti perlambatan pemulihan yang dialami oleh beberapa negara maju. Tapi tetap perlu diingat bahwa pemulihan bisa jadi lebih cepat bila uji coba vaksin di Indonesia berhasil.
Ketidakpastian itu tetap ada, tapi hal terbaik yang bisa dilakukan jika ingin menambah investasi adalah melakukan pembelian secara bertahap (averaging). Momentum gajian pada minggu ini bisa kamu manfaatkan untuk hal ini. Dengan melakukan averaging, seandainya pasar pulih dengan solid, maka kamu tidak akan ketinggalan kenaikannya. Di sisi lain, ketika kondisi pasar masih cenderung turun, kamu tetap bisa mendapat harga rata - rata yang lebih murah. Inilah cara yang efektif untuk memanfaatkan kesempatan investasi di tengah ketidakpastian yang masih ada saat ini.