Buat kamu yang belum kenal Reksadana sama sekali dan ingin investasi, mungkin sering bertanya apakah investasi reksadana itu beneran aman? Kamu tentu ingin sebuah investasi yang paling aman, sehingga bisa menjaga uang kamu tidak hilang. Nah, sebenarnya reksadana bisa dikategorikan sebagai investasi yang aman. Apa aja sih alasan reksadana itu aman?
Reksadana sendiri sudah diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan pengelolaannya pun dilakukan oleh Manajer Investasi (MI) yang profesional, sehingga keamanan investasi reksadana lebih terjamin dibandingkan investasi lain. Memang, tidak semua produk reksadana itu dijamin bagus, namun untuk menghindari yang buruk kamu bisa memperhatikan beberapa hal penting dalam memilih produk reksadana yaitu:
1. Apakah Manajer Investasi (MI) ini memiliki track record yang baik?
Pastikan reksa dana yang kamu beli dikelola oleh MI profesional dan punya track record yang mampu beradaptasi pada kondisi pasar saat negatif, positif, ataupun stagnan. Bila kamu tidak memilih MI yang baik, investasi reksadana kamu belum benar - benar paling aman. Sedangkan, MI dengan track record yang baik dapat membuat hasil investasi kamu stabil dalam jangka panjang.
2. Apakah MI ini memberikan informasi produk secara transparan?
Jangan beli kucing dalam karung. Cek “fund fact sheet” untuk melihat produk investasi yang dipilih MI, dan kinerja masa lalu mereka. Fund fact sheet adalah informasi rutin yang diberikan oleh Manajer Investasi setiap bulannya. Melalui informasi tersebut kamu bisa menilai apakah sebuah reksadana memiliki performa yang baik atau tidak dari awal dikelola hingga saat terbaru. Mengetahui performa reksadana sebelum membeli adalah syarat penting untuk investasi yang aman.
3. Apakah MI ini punya kredibilitas tinggi?
Misalnya, AUM atau dana kelolaan yang tinggi menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat akan produk atau MI tersebut. Sebuah reksadana tidak mungkin memiliki dana kelolaan yang tinggi bila hanya sedikit orang yang berinvestasi di reksadana itu. Sebaliknya, bila dana kelolaan sebuah reksadana besar, artinya banyak orang yang sudah melihat bahwa reksadana tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga orang mau membelinya. Reksadana yang baik menunjukan kredibilitas MI dalam pengelolaan investasinya.
4. Cek apakah MI punya partner Bank Internasional
Bila MI tersebut memiliki partner bank internasional, yang pastinya sudah melalui proses verifikasi atas produk yang mereka jual, MI tersebut biasanya lebih berhati-hati dalam mengambil risiko dan mematuhi regulasi.
5. Lebih baik lagi apabila kamu memilih MI yang sering menang penghargaan atas kinerjanya.
Sebuah MI yang pernah memenangkan penghargaan dalam mengelola reksadana, akan lebih terbukti kredibilitasnya dibandingkan MI pada umumnya. Artinya dengan memilih produk reksadana yang dikeluarkan oleh MI tersebut, kamu tidak hanya berpotensi mendapatkan kinerja investasi yang baik, tapi keamanan investasi juga lebih terjamin.
Bila kamu sudah menerapkan hal – hal di atas dalam memilih reksadana, bisa dikatakan kalau kamu sudah menyeleksi reksadana dengan baik. Jadi kemungkinan besar, kamu akan mendapatkan reksadana yang aman dengan performa investasi yang baik.
Tapi bagaimana kalau saya tidak punya waktu untuk melakukan itu semua?
Tenang aja, karena sekarang sudah ada aplikasi Bibit. Melalui aplikasi Bibit, kamu tidak perlu repot lagi mencari reksadana yang paling aman. Ibaratnya, semua proses untuk mencari reksadana yang aman sudah dikerjakan oleh Bibit.
Artinya, ketika kamu mulai berinvestasi lewat Bibit, hanya produk reksadana yang sudah diseleksi dengan ketat yang akan kamu dapatkan. Tidak semua produk reksadana bisa kamu beli di Bibit, melainkan hanya produk yang keamanannya terjamin dan memiliki kinerja investasi jangka panjang yang baik. Kalau mau tau bagaimana Bibit menyeleksi reksadana dengan ketat, kamu bisa lihat disini.