Bibit Weekly Newsletter 11 January 2021: PSBB Dimulai Kembali, Pasar Kembali Panik?

shutterstock_1759269653.jpg

Pada minggu lalu, baik pasar global maupun domestik mencatatkan kenaikan yang cukup besar kembali. IHSG ditutup di angka 6,257.83 dan ini merupakan titik tertinggi sejak awal mula pandemi di bulan Maret. Namun, adanya pengumuman PSBB kembali, membuat investor khawatir, apakah ini akan berdampak negatif ke pasar beberapa hari kedepan atau tidak. Simak selengkapnya disini.

PSBB Kembali Menekan Pasar

  • Pada minggu lalu, pemerintah baru saja mengumumkan PSBB kembali untuk seluruh provinsi jawa dan bali yang akan berlaku dari 11 Januari hingga 25 januari. PSBB ini dilakukan karena adanya beberapa indikasi penularan yang semakin parah di Jawa dan Bali.

  • Pusat perbelanjaan pun dibatasi jam operasionalnya, pengurangan jam operasional transportasi umum, serta pembatasan tempat kerja dengan ketentuan 75% work from home. Hal inilah yang akan menekan perekonomian selama beberapa minggu kedepan.

  • Kondisi ini menjadi sentimen negatif pada pasar domestik. Namun, vaksin yang direncanakan untuk segera dimulai masih memberikan harapan agar PSBB seperti ini tidak terulang lagi kedepannya.

Pemerintah Tambah Stimulus di 2021

  • Demi memuluskan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid, pemerintah Indonesia menambah anggaran stimulus lagi di 2021. Akan ada tambahan 31,6 triliun, bila dijumlah dari tahun lalu maka totalnya menjadi 403,9 triliun.

  • Menteri keuangan menjelaskan kalau anggaran ini sangat mungkin ditambah lagi. Seperti anggaran untuk vaksin gratis yang mencapai 74 triliun, namun anggaran kesehatan saat ini baru 25 Triliun saja.

  • Dengan nilai stimulus yang membesar dan terus bergulir, ini diharapkan bisa menjadi penopang ekonomi dan pasar untuk sementara waktu sebelum kondisi benar – benar pulih kembali.

Penumpukan Hutang Global

  • Selain adanya gangguan ekonomi akibat wabah Covid-19, perekonomian dunia juga menghadapi tumpukan hutang yang membesar dan ini sudah terjadi sebelum adanya wabah. Parahnya, Covid-19 membuat tumpukan hutang ini semakin besar.

  • Gambar di bawah menunjukan kondisi utang dunia yang terus meningkat, dan sudah mencapai 3x lipat nilai ekonomi dunia. Ini artinya, utang tersebut memang tidak pernah dilunasi selama ini dan terus menjadi beban ekonomi kedepannya.

global debt.JPG
  • Jadi, selain isu Covid-19, tumpukan hutang juga harus diwaspadai oleh para investor, karena adanya potensi utang yang tidak bisa dibayar kedepannya dan memicu masalah pada keuangan banyak negara. Kepanikan pasar global bisa timbul akibat hal ini.