Kondisi market memang nggak selalu berjalan mulus, misalnya saja pasar saham domestik (IHSG) yang sejak awal tahun cenderung lesu akibat sentimen baik global. Salah satu sentimen utama datang dari keputusan Powell, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memberi sinyal bahwa suku bunga berpotensi naik kembali karena inflasi AS masih kuat.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2023 lalu mengumumkan inflasi tahunan pada Februari sebesar 5,47% yoy. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus di 5,42% yoy. Tak hanya itu, investor juga mengantisipasi inflasi yang lebih tinggi menjelang masa Ramadhan.
Dampak Perekonomian Terhadap Aset Investasi
Ketidakpastian tersebut membuat aset investasi dalam negeri bergerak sideways alias stagnan. Contohnya IHSG yang sejak awal tahun terkoreksi 1,33% dan sebulan terakhir melemah 2,6% disertai dengan aksi jual bersih investor asing sebesar Rp 1,58T. Tak hanya itu, harga obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun 0,87% dalam satu bulan terakhir dengan yield (ID10Y) yang kini berada di 7%.
Tak heran jika kinerja portofolio investasimu turut terpengaruh dengan situasi ini. Apalagi jika kamu berinvestasi pada aset saham, Reksa Dana Saham, dan juga Reksa Dana Obligasi. Lantas, adakah pilihan instrumen investasi yang cocok untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini? Atau mungkin kamu mencari investasi dengan imbal hasil stabil di tengah pasar volatil?
Pilihan Investasi di Tengah Market yang Labil: Sukuk Ritel SR018
Sukuk Ritel seri SR018 bisa menjadi jawaban untuk pertanyaan tersebut! SR018 merupakan bagian dari Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan Pemerintah Indonesia dengan menawarkan imbal hasil yang pasti.
Kok bisa? Ini karena SR018 memiliki imbal hasil berupa kupon dengan karakteristik fixed rate alias kupon tetap. Ini artinya, investor akan memperoleh imbal hasil yang tetap hingga jatuh tempo nanti. Jadi tak perlu khawatir dengan keadaan situasi ekonomi yang naik turun, karena kamu bisa memperoleh imbal hasil pasti dengan memegangnya hingga jatuh tempo.
SR018-T3 dan SR018-T5, Apa Bedanya?
Sukuk Ritel SR018 sudah ditawarkan dari 3 Maret hingga 29 Maret 2023. Berbeda dengan Sukuk Ritel seri sebelumnya, kali ini SR018 diluncurkan dengan dua jenis tenor, yaitu SR018-T3 dengan tenor 3 tahun dan SR018-T5 dengan tenor 5 tahun.
Berikut ini tabel perbedaannya:
Lalu berapa imbal hasil yang bisa kamu peroleh jika berinvestasi di SR018-T3 dan SR018-T5? Yuk cari tahu hasilnya lewat simulasi di bawah ini.
Keunggulan Lain dari Sukuk Ritel SR018
SR018 merupakan investasi yang aman karena dijamin negara melalui Undang-Undang. Pembayaran kupon tiap bulan dan pokok investasi saat jatuh tempo sudah terjamin.
SR018 cocok untuk investor yang memiliki preferensi investasi syariah. Ini karena SR018 dikelola secara syariah, didasari fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Nilai kupon lebih tinggi daripada deposito bank BUMN (rerata 3%) dan juga suku bunga BI ( 5,75% per Februari 2023).
Pajak yang dikenakan lebih rendah dibandingkan deposito (pajak SBN 10% vs pajak deposito 20%).
Menjadi pahlawan negara dengan membantu pembiayaan pembangunan nasional. Sebab dana investasi dari SR018 akan digunakan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)!
Pembelian SR018 mudah, bisa dilakukan secara online.
Tertarik untuk investasi SR018? Kamu bisa membeli SR018 lewat mitra distribusi (midis) yang ditunjuk resmi oleh Kementerian Keuangan. Salah satunya adalah aplikasi Bibit! Apalagi bagi pengguna Bibit yang bertransaksi SBN Syariah seri SR018 bisa memenangkan bonus cashback hingga Rp10 Juta!
Writer: Tim Edukasi
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.