Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin (bps) dari 5,5% menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2023. Angka itu merupakan tingkat suku bunga BI tertinggi sejak Juli 2019.
Jika dirunut ke belakang, BI telah menaikkan suku bunga acuan dari 3,5% menjadi 5,75% sejak Agustus 2022 sampai Januari 2023. Keputusan ini akan membuat Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan dengan kupon mengambang dengan batasan minimal (floating with floor) semakin menarik.
Imbal hasil SBN dengan kupon floating with floor akan ikut meningkat ketika BI menaikkan suku bunga acuan. Mumpung pemerintah baru menerbitkan SBR012, yuk beli sebelum kuota habis.
๐ฎ๐ฉ Kabar Indonesia Lain yang Perlu Kamu Simak Pekan Ini
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan Indonesia akan menjadikan minyak sawit sebagai BBM alternatif mulai 2045. Keputusan ini seiring dengan rencana pemerintah menyetop impor bahan bakar fosil.
Kementerian Investasi menetapkan delapan sektor prioritas dalam peta jalan hilirisasi investasi strategis Indonesia 2023-2035, seperti mineral batu bara, minyak gas bumi, dan perkebunan. Target investasinya sebesar US$545,3 miliar atau Rp8.234 triliun (kurs Rp15.100 per dolar AS).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin 26,36 juta orang per September 2022. Angka itu turun 140 ribu orang dibandingkan posisi September 2021, namun naik 200 ribu orang dibandingkan Maret 2022.
BPS mencatat neraca perdagangan RI surplus US$3,89 miliar pada Desember 2022. Rinciannya, nilai ekspor sebesar US$23,83 miliar dan impor US$19,49 miliar.
๐Kabar Luar Negeri Pekan Ini
Biro Statistik China (NSB) mencatat investasi properti di Negeri Tirai Bambu turun 10% YoY. Penurunan ini merupakan yang pertama sejak pencatatan properti di China yang dimulai pada 1999 silam.
NSB mencatat ekonomi China tumbuh 3% sepanjang 2022. Realisasi itu di bawah target pemerintah yang mencapai 5,5% dan menjadi salah satu yang terburuk dalam setengah abad terakhir.
Inflasi inti Jepang naik 4% YoY per Desember 2022. Realisasi itu menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir dan naik dua kali lipat dari target bank sentral Jepang yang hanya 2%.
Summary:
Kenaikan suku bunga acuan BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) membuat imbal hasil SBR012-T2 naik dari 6,15% menjadi 6,4% dan SBR012-T4 dari 6,35% menjadi 6,4%.
Saat ini, BI masih fokus menekan inflasi agar mencapai target 2%- 4% pada 2023 dengan menaikkan suku bunga acuan. Dengan demikian, imbal hasil SBR012-T2, dan SBR012-T4 masih berpotensi meningkat dan kian menarik dalam beberapa waktu ke depan.
Kebetulan, kuota awal SBR012-T4 hanya Rp2,5 triliun atau lebih sedikit dari SBR012-T2 yang sebesar Rp7,5 triliun. Sebelum kehabisan, yuk beli dulu SBR012-T4 di aplikasi Bibit sekarang!
Writer: Tim CRM