Sebelumnya, Bibit Weekly sudah membahas tentang pentingnya ngumpulin dana pensiun dan juga gimana cara hitung target dana pensiun kamu. Nah, sekarang saatnya kita cari tahu instrumen investasi untuk mengumpulkan dana pensiun!
Tapi sebelum memilih instrumen untuk mengumpulkan dana pensiun, ada 2 hal penting yang harus diperhatikan yaitu jangka waktu dan profil risiko. Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Jangka Waktu
Jangka waktu menuju usia pensiun akan mempengaruhi pilihan instrumen kita nanti. Semakin panjang jangka waktu, maka semakin mungkin untuk berinvestasi di instrumen tinggi risiko yang memberikan potensi keuntungan relatif lebih tinggi. Misalnya, jangka waktu menuju pensiun masih jauh, kamu saat ini berusia 25 tahun dan target usia pensiun 55 tahun, sehingga kamu akan pensiun 30 tahun lagi.
Karena masih lama, kamu bisa memilih instrumen yang lebih tinggi risiko, seperti saham atau reksa dana saham. Sebab meskipun dalam jangka pendek akan sangat berfluktuasi, namun waktu yang lebih panjang bisa memberikan kesempatan bagi investasimu untuk bertumbuh dan memberikan imbal hasil yang lebih maksimal.
Profil Risiko
Profil risiko menggambarkan kemampuan seorang investor untuk menerima risiko dalam berinvestasi, seperti naik turun harga hingga mengalami kerugian. Kamu bisa mengkombinasikan profil risiko dengan jangka waktu pensiun juga, lho!
Misalkan, jangka waktu menuju pensiun masih 30 tahun, tapi profil risiko kamu konservatif atau memiliki tingkat toleransi risiko rendah. Maka kamu bisa mulai mengalokasikan sebagian besar investasi di instrumen rendah risiko.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, jika pengetahuan investasi kamu bertambah dan semakin percaya diri dalam berinvestasi, profil risikomu mungkin saja berubah. Di sinilah kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian besar portofolio dana pensiun ke instrumen investasi yang lebih tinggi risiko. Ini karena imbal hasil di instrumen tinggi risiko berpotensi memberikan keuntungan lebih besar, sehingga bisa membantu kamu mencapai target dana pensiun lebih cepat.
Lalu, Apa Saja Pilihan Instrumen Investasi untuk Ngumpulin Dana Pensiun?
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
RDPU menjadi jenis reksa dana yang paling rendah risiko di antara jenis reksa dana lainnya. Sebab RDPU berisikan instrumen deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, sehingga pergerakannya cenderung stabil meningkat. RDPU cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif ataupun jika jangka waktu menuju pensiun sudah dekat.
2. Reksa Dana Obligasi (RDO)
RDO menempatkan asetnya minimal 80% di instrumen obligasi. Pergerakan RDO memang cenderung fluktuatif, karena aset obligasi dapat diperjualbelikan. Tapi kinerjanya masih bisa ditopang dengan adanya pembayaran kupon secara rutin. Sehingga RDO bisa memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi di jangka waktu investasi menengah hingga panjang dibandingkan RDPU. RDO cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko moderat.
3. Reksa Dana Saham (RDS)
RDS merupakan reksa dana yang berisi berbagai saham di dalamnya (minimal 80% di saham). Karena berisikan saham, maka pergerakannya pun fluktuatif. Itulah sebabnya RDS cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif. Namun RDS dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional yang sudah melakukan analisis dan memilih berbagai saham sehingga lebih memudahkan investor dalam mengelola investasi.
4. Saham
Merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan yang dapat diperjualbelikan. Sama seperti RDS, pergerakan investasi saham juga fluktuatif alias pergerakan harga naik turun dan memiliki risiko yang tinggi. Namun dalam jangka panjang, saham berpotensi memberikan keuntungan yang relatif tinggi. Tapi perlu diingat, bahwa berinvestasi di saham memerlukan kemampuan analisis secara fundamental serta teknikal supaya dapat memahami pergerakan pasar dan memilih saham mana saja yang tepat.
Supaya lebih ada gambaran, berikut ini adalah asumsi return dari tiap instrumen investasi yang dijelaskan di atas berdasarkan data 20 tahun terakhir.
Buat kamu yang ingin tahu target dana pensiun sesuai dengan kebutuhanmu dan berapa yang harus disisihkan tiap bulan berdasarkan asumsi imbal hasil, kamu bisa coba hitung dengan kalkulator dana pensiun Bibit yang bisa kamu download dengan klik di sini!
Nah dari berbagai instrumen yang dijelaskan tadi, mana yang menjadi pilihanmu untuk investasi mengumpulkan dana pensiun? Jangan lupa ya, sesuaikan juga pilihan instrumen dengan jangka waktu dan profil risiko kamu.
Terus bagaimana strategi serta tips and trick buat ngumpulin dana pensiun? Simak di Bibit Weekly minggu depan ya! Sambil menunggu pembahasan baru, yuk mulai kumpulin dana pensiun sekarang!
Apalagi sekarang ada promo Nabung Rutin Challenge 3 kali berturut-turut selama 3 bulan dan kamu akan mendapatkan cashback Rp 50 ribu. Pastikan akun Bibit kamu terhubung dengan Bank Jago. Baca selengkapnya dengan di sini!