Memasuki April 2023, selamat menjalani Bulan Suci Ramadan untuk kamu yang menunaikannya. Bulan Ramadan diharapkan menjadi bulan yang penuh berkah dan berbagi kebaikan. Meskipun harus puasa menahan lapar dan haus, namun kegiatan sahur dan buka puasa bersama, ngabuburit, hingga mudik menjelang Hari Raya menjadi hal yang paling dinanti.
Tapi karena terlalu excited dengan acara buka bersama dan menyambut Idulfitri, tak jarang banyak yang mengalami over budget alias boncos karena pengeluaran ini-itu. Gimana cara mengatasinya?
Nah, Bibit Weekly edisi April 2023 akan bahas tips keuangan di Bulan Ramadan! Jadi kamu bisa tetap bijak mengelola keuangan dan bisa berhemat sekaligus memenuhi kebutuhan di masa puasa ini.
Minggu pertama ini, kita mulai dengan cara budgeting dan berhemat di Bulan Ramadan! Pernah nggak sih, di Bulan Ramadan malah jadi boros? Padahal harusnya bisa lebih berhemat karena pengeluaran untuk makan bisa berkurang karena puasa.
Daftar Pengeluaran di Bulan Puasa
Biasanya nih, ada beberapa pengeluaran yang tampak sepele tapi ternyata lumayan besar jika diakumulasi. Contohnya:
Mengikuti terlalu banyak event buka puasa bersama (bukber) yang diadakan dari teman sekolah, kuliah, sampai rekan kerja.
Sering jajan takjil untuk buka puasa.
Teroda promo dan diskon di bulan Ramadan.
Baju baru hingga gadget dan bahkan perhiasan baru untuk lebaran.
Kirim hampers atau parcel untuk saudara, teman, sampai kolega.
Bagi-bagi THR
Dari list di atas, mana nih yang sering kamu alami? Pengeluaran-pengeluaran tersebut mungkin wajar ada di masa puasa. Tapi usahakanlah agar pengeluaran tersebut tidak membuatmu malah menjadi boros dan bahkan tidak bisa menabung. Itulah sebabnya, kita perlu mengatur pengeluaran di bulan puasa berdasarkan prioritasnya.
Atur Prioritas dengan Budgeting
Agar pengeluaranmu tidak bengkak, cobalah membuat budgeting di bulan puasa ini sesuai skala prioritas dan kebutuhan serta kemampuan keuanganmu.
Misalnya, ada Abi yang masih single dan sudah bekerja di sebuah kantor daerah Jakarta. Menjelang Hari Raya Lebaran, Abi akan mudik ke rumah orang tua di Bandung. Maka budgeting untuk pengeluaran khusus di Bulan Ramadan bisa sebagai berikut:
Angka di atas juga bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan khusus di bulan Ramadan. Misalnya kalau sudah berkeluarga, bisa jadi biaya transportasi untuk mudik lebih besar. Mungkin juga misalnya kamu perlu mengirim parcel atau hampers untuk rekan bisnis atau kerabat dekat.
Hal paling penting adalah sesuaikan dengan budget dan prioritaskan yang paling penting. Jangan lupa untuk disiplin mengikuti budgeting dan melakukan evaluasi sehingga menghindari terjadinya over budgeting.
Hindari Kebiasaan Impulsive Buying
Bulan Ramadan biasanya banyak promo dan potongan harga yang bertebaran. Tergoda dengan diskonan, akhirnya membeli barang yang sebenarnya mungkin tidak diperlukan. Inilah yang disebut dengan impulsive buying alias kebiasaan membeli tanpa berpikir panjang.
Padahal puasa menjadi waktu untuk menahan diri dari godaan. Tak terkecuali juga dari godaan promo dan diskon, yang sebenarnya tidak termasuk pula dalam anggaran belanja yang telah dibuat.
Tapi bukan berarti kamu dilarang untuk belanja dan memanfaatkan promo. Tetap boleh kok, asalkan hal yang kamu beli merupakan barang yang benar-benar kamu butuhkan. Contohnya, ada promo tiket kereta atau pesawat untuk mudik di Hari Raya Lebaran atau ada promo hampers untuk dikirimkan ke keluarga atau kolega.
Banyak Ajakan Bukber, Tapi Jangan Terjebak FOMO
Buka puasa bersama sering menjadi momen yang dinantikan di masa Ramadan. Namun bukan berarti kamu harus mengiyakan semua ajakan bukber. Kurangi mengikuti bukber hanya karena merasa takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO).
Kembali lagi pada poin kedua, yaitu atur prioritas pengeluaran kamu sepanjang bulan puasa ini lewat budgeting. Kalau memang budget-mu hanya untuk 4 kali buka puasa bersama, maka kamu juga harus tegas ke diri sendiri untuk bisa menolak ajakan lainnya. Prioritaskan acara bukber mana yang paling penting untuk kamu hadiri dan sesuaikan juga dengan budget.
Terpenting, Jangan Lupa Investasi!
Terakhir dan terpenting adalah jangan lupa menyisihkan dana untuk investasi. Dana investasi itu disisihkan dan bukan disisakan. Apalagi saat bulan puasa, sebenarnya makin besar peluang untuk investasi.
Pasalnya, selain kamu bisa lebih berhemat dari jatah makan siang dan jajan, kamu juga akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang bisa menambah investasimu!
Supaya makin rutin investasinya, kamu juga bisa aktifkan fitur Nabung Rutin dengan Autodebit. Atur nominal investasi dan jadwal yang diinginkan, bisa per bulan, per minggu, bahkan setiap hari. Jadi bisa balance nih antara investasi dan juga memenuhi kebutuhan selama Ramadan!
Writer: Tim Edukasi