SR018 diborong Rp21,29 triliun oleh investor sejak 3-29 Maret 2023. SBN jenis syariah tersebut laris manis karena menawarkan imbal hasil fixed rate. Jadi, imbal hasil yang diterima investor tetap stabil meskipun kondisi ekonomi naik atau turun ke depannya.
SR018 diterbitkan dengan dua tipe tenor, yakni SR018-T3 (tiga tahun) dan SR018-T5 (lima tahun. SR018-T3 memiliki imbal hasil tetap 6,25% per tahun dan SR018-T5 memiliki imbal hasil tetap 6,4% per tahun.
Setelah sukses pada penawaran SR018, pemerintah akan kembali menerbitkan SBN dengan prinsip syariah, yakni ST010 pada 5 - 24 Mei 2023. Jika sesuai rencana awal, tujuh jenis SBN akan terbit tahun ini.
Berikut jadwal penerbitan SBN dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu):
Untuk kamu yang ketinggalan membeli SR018 tenang saja karena pemerintah akan kembali menerbitkan SBN Syariah seri ST010 pada bulan Mei 2023. Bedanya, ST010 memiliki imbal hasil mengambang dengan batasan minimum (floating with floor).
Artinya, imbal hasil ST010 akan mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Jika suku bunga BI naik, maka imbal hasil ST010 yang kamu dapat juga akan ikut naik.
Namun, kamu nggak perlu khawatir jika suku bunga BI turun. Imbal hasil ST010 tidak akan turun di bawah batas minimal kupon yang telah ditentukan di awal.
Kenapa Investasi SBN Menarik?
Pemerintah menerbitkan dua jenis tenor dalam satu masa penawaran pada 2023. Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi para investor untuk memilih tenor dan imbal hasil sesuai kebutuhan investasi.
100% aman dijamin negara
Imbal hasil stabil dan risiko cenderung rendah. SBN memiliki dua tipe imbal hasil, yakni fixed rate dan floating with floor. Keduanya membuat keuntungan yang didapat investor tetap stabil meski ekonomi naik atau turun ke depannya.
Imbal hasil diterima setiap bulan, sehingga bisa menjadi passive income.
Imbal hasil lebih tinggi dari dari rata-rata bunga deposito bank BUMN
Pajak lebih rendah daripada deposito (deposito 20%, SBN 10%)
Investasi sekaligus kontribusi pada pembangunan negara.
SBN menjadi instrumen investasi yang semakin banyak diminati, terbukti dari data berikut:
Jumlah investor lokal bertambah. Terbukti, porsi kepemilikan asing terhadap SBN turun dari 38,57% pada 2019 menjadi 14,64% per 15 Desember 2022
Jumlah investor baru tembus 131.194 atau 135,3% dari target 2022 yang hanya 97 ribu investor
Kuota penerbitan SBN naik dari Rp100 triliun pada 2022 menjadi Rp130 triliun pada 2023
Yuk registrasi SBN di aplikasi Bibit agar kamu bisa langsung beli saat pemerintah menerbitkan SBN Syariah seri ST010 pada 5 - 24 Mei 2023.
Writer: Tim CRM