Get to Know About Herding Behavior: Don’t Let FOMO Risk Your Portfolio’s Future
Terkadang banyak yang mengambil keputusan investasi bukan karena analisis, tapi karena melihat banyak orang melakukan hal yang sama.
Fenomena ini disebut herding behavior: mengikuti apa yang dilakukan banyak orang supaya merasa aman dan tidak ketinggalan alias Fear of Missing Out (FOMO).
Padahal, keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan tujuan, profil risiko, atau skill. Tanpa ada analisis dan hanya didorong emosi.
The Hidden Cost of FOMO
Contoh: banyak investor konservatif yang awalnya bermain aman, mulai beralih ke aset high risk karena ramai dibicarakan. Portofolio yang semula stabil, tiba-tiba menjadi agresif—tanpa analisis ataupun dasar yang kuat.
Ketika harga aset tersebut turun, kepanikan muncul. Akhirnya, justru jadi jual rugi dan kehilangan potensi imbal hasil jangka panjang.
Investasi bukan ajang ikut-ikutan, tapi setiap investor harus mengenali diri sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Know Yourself Before Knowing the Market
Sebelum mengatur alokasi portofolio, pastikan kamu memahami profil risikomu.
Kamu termasuk ke profil risiko konservatif jika:
• Lebih nyaman dengan stabilitas
• Tidak ingin terlalu aktif memantau pasar
• Punya tujuan jangka pendek
Aset Low Risk dengan Return >5,5% per Tahun
SBR014 memiliki imbal hasil floating with floor: bisa naik jika BI Rate naik, tapi anti turun dari minimum return yang sudah ditentukan. Return cair setiap bulan. Pelajari SBR014 selengkapnya di sini.
*Return reksa dana per 31 Juli 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Kamu bisa masuk ke profil risiko moderat hingga agresif jika:
• Siap dengan fluktuasi harga
• Bersedia menganalisis lebih dalam
• Fokus pada tujuan jangka menengah–panjang
Aset Investasi untuk Investor Profil Risiko Moderat - Agresif
Return reksa dana per 31 Juli 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
*Data saham per 30 Juli 2025. Total return saham mencakup price return dan dividen yang tidak direinvestasikan.
Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Setiap tipe punya strategi aset yang berbeda—tidak ada yang lebih unggul, yang penting sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko.
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.