Market Summary
The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps: Menandai pemangkasan suku bunga ketiga sepanjang tahun 2025. Pemangkasan ini membawa suku bunga AS ke level terendah sejak 2022 → sentimen positif pasar keuangan global.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Kembali Meningkat: IKK Indonesia naik ke level 124 pada November 2025 (vs. Oktober 2025: 121,2, November 2024: 125,9) → memperkuat optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia.
What Happened in the Market
Bank Sentral AS, The Fed, pada Rabu (10/12) waktu setempat memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar -25 bps ke kisaran 3,50–3,75%, sesuai ekspektasi konsensus.
The Fed juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS ke +1,7% pada 2025 dan 2,3% pada 2026 (vs. September: +1,6% pada 2025 dan +1,8% pada 2026) dan menurunkan proyeksi inflasi inti ke 2,9% pada 2025 dan turun ke 2,4% pada 2026 (vs. September: 3,0% pada 2025 dan 2,6% pada 2026).
Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia naik secara bulanan ke level 124 pada November 2025 (vs. Oktober 2025: 121,2, November 2024: 125,9). Hasil ini didorong oleh kenaikan di seluruh sub–indeks.
Dalam laporan terpisah, BI memperkirakan penjualan ritel pada November 2025 akan tumbuh +5,9% YoY dan +1,1% MoM, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang persiapan Natal dan Tahun Baru.
What’s the Impact?
Secara Global: Pemangkasan suku bunga terbaru masih sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun, perhatian utama kini beralih ke ekspektasi kebijakan suku bunga The Fed ke depan, khususnya untuk 2026, yang masih diliputi ketidakpastian. Hal ini terutama dipengaruhi oleh dinamika inflasi AS dan arah pertumbuhan ekonomi AS, yang tercermin dari dot plot The Fed yang masih terdistribusi lebar mencerminkan perbedaan pandangan internal FOMC terkait seberapa cepat dan seberapa dalam pelonggaran kebijakan dapat berlanjut.
Untuk Indonesia: IKK Indonesia yang meningkat ke level 124, disertai ekspektasi peningkatan penjualan ritel pada November 2025, mengindikasikan penguatan sentimen konsumen terkait ketenagakerjaan dan daya beli, yang berpotensi mendukung konsumsi domestik sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi.
Why Should I Care?
Dalam satu pekan terakhir, seiring Fed rate cut yang sesuai konsensus serta rilis data yang menunjukkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik, IHSG kembali mencetak all-time-high di level 8.710,7 pada penutupan Senin (8/12) sementara yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun relatif stabil di level ~6,2%.
Ke depannya, Investor tetap perlu mencermati dinamika kebijakan moneter AS, terutama dengan berakhirnya masa jabatan Jerome Powell pada Mei 2026. Seperti dibahas sebelumnya, kebijakan suku bunga AS dapat mempengaruhi yield obligasi dan ruang pemotongan suku bunga untuk Indonesia.
Dari sisi global, perhatian pasar dalam waktu dekat tertuju pada keputusan suku bunga Bank Sentral Jepang (18–19 Desember 2025)—yang apabila dinaikkan, dapat mempengaruhi performa aset yang lebih beresiko seperti saham.
Bagi investor yang ingin meminimalisir volatilitas pasar, instrumen defensif seperti Reksa Dana Pasar Uang bisa menjadi pertimbangan bagi investor yang memprioritaskan stabilitas portofolio.
Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit
Cocok untuk: simpan dana darurat & parkir dana jangka pendek
Return reksa dana per 12 Desember 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Top Reksa Dana Obligasi di Bibit
Cocok untuk: investasi jangka panjang dengan risiko moderat
Return reksa dana per 12 Desember 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.
Kinerja Saham Perbankan dalam 5 Tahun Terakhir
Data saham per 12 Desember 2025, memperhitungkan price return dan dividend. Data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan
Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.
In Case You Missed It
🔍 Investing Guide 2026: Fokus Hindari Kerugian Besar, Bukan Hanya Kejar Return Tinggi – Kunci pertumbuhan portofolio jangka panjang bukan mengejar return tertinggi, tetapi mengendalikan risiko. Fokusnya bukan menghindari volatilitas, melainkan mencegah kerugian besar yang dapat menggerus portofolio.
📈 Top Reksa Dana Obligasi Konsisten Naik +8,01% per Tahun – Optimalkan dana kamu agar terus tumbuh dalam jangka panjang. Top Reksa Dana Obligasi di Bibit bisa jadi pilihan dengan kinerja historis yang naik dalam jangka panjang, namun penurunannya masih moderat.
Other Articles
📑 Pemerintah Lanjut Investigasi Tambang dan Perkebunan di Sumatra – Dalam jangka pendek, penindakan pemerintah dan banjir meningkatkan ketidakpastian saham komoditas, khususnya komoditas kelapa sawit di Sumatra.
❌ Pemerintah Batalkan Cukai MBDK pada 2026 – Purbaya menyatakan bahwa cukai MBDK akan dibahas kembali saat pertumbuhan ekonomi melampaui 6%, penundaan kebijakan ini memberi ruang pemulihan daya beli dan pertumbuhan segmen minuman dalam kemasan.
⛏️ Tarif Bea Ekspor Batu Bara Kemungkinan 1–5%, Penempatan DHE SDA Wajib di Himbara – Penerapan bea keluar komoditas batu bara berpotensi menekan laba bersih emiten batu bara, terutama perusahaan dengan porsi ekspor dan batu bara berkalori tinggi yang besar.
