Meredanya narasi trade war antara AS dan China berpotensi memberikan sentimen positif jangka pendek terhadap pasar modal Indonesia. Baca selengkapnya di sini.
Read More
Market Update
Meredanya narasi trade war antara AS dan China berpotensi memberikan sentimen positif jangka pendek terhadap pasar modal Indonesia. Baca selengkapnya di sini.
Read More, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan pemangkasan tarif impor China dari 145% menjadi kisaran 50–65%. China menanggapinya dengan mempertimbangkan penangguhan tarif 125% atas beberapa impor asal AS guna meringankan beban sektor-sektor yang masih bergantung pada produk AS. Baca selengkapnya.
Read MoreDengan dinamika perang dagang yang terus berkembang dan berpotensi berlanjut, pasar kemungkinan akan tetap mengalami volatilitas yang tinggi. Baca perkembangan trade war selengkapnya di sini!
Read MoreTerbaru, Trump pada Rabu (9/4) memutuskan untuk menghentikan sementara tarif resiprokal yang lebih tinggi selama 90 hari, sementara tarif resiprokal dasar 10% tetap berlaku. Meski demikian, total tarif untuk China dinaikkan dari 104% menjadi 125%, sebagai bentuk balasan terhadap China yang meningkatkan tarif AS dari 34% menjadi 84%.
Read MorePerkembangan trade war saat ini menjadi sorotan global. Dimulai dari pengumuman tarif global dari Presiden AS, Donald Trump pada 2 April 2025. Lalu, direspons dengan balasan tarif dari berbagai negara. Lalu bagaimana dampaknya ke Indonesia dan apa yang harus investor lakukan?
Read More