Memasuki Maret, saatnya wajib pajak melaporkan pajak, termasuk dari aset investasi.
Membayar pajak adalah kewajiban, tapi dengan strategi investasi yang tepat, kamu bisa menghemat pajak dan memaksimalkan imbal hasil. Berikut 2 strategi efisiensi pajak yang bisa diterapkan.
1st Strategy: Invest in Low up to Free Tax Assets = Higher Returns
Beberapa aset investasi memiliki pajak lebih rendah, bahkan bebas pajak, dibandingkan deposito yang dikenakan pajak 20%.
How Taxes Affect Your Investment
Pajak tinggi dapat memangkas imbal hasil investasi secara signifikan. Berikut simulasi perbandingan hasil investasi Rp100 juta di beberapa instrumen dalam 10 tahun.
Keterangan: Return deposito menggunakan bunga maksimal deposito yang dijamin LPS, Return Obligasi FR data yield per 27/02/2025, Return SBN Retail berdasarkan ORI027-T3 pada masa penawaran 27 Jan-20 Feb 2025, Return Reksa Dana dengan produk BRI Seruni Pasar Uang III per 26/02/2025 berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja masa depan.
Dengan modal yang sama, Rp100 Juta bisa tumbuh menjadi Rp178 Juta jika diinvestasikan di SBN hampir 30% lebih tinggi dibandingkan deposito bank yang hanya mencapai Rp139 Juta. Investasi di produk dengan pajak rendah seperti SBN, Obligasi FR, dan reksa dana yang bebas pajak dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih optimal.
Hemat Pajak dengan Investasi di Top Produk Bibit
Data reksa dana per 4 Maret 2025. Berdasarkan performa historis, tidak menjamin kinerja di masa depan
Yield Obligasi FR per 5 Maret 2025 pada jam market 10.30-14.00 WIB
2nd Strategy: Cara Dividen agar Bebas Potongan Pajak
Dividen yang kamu terima bisa bebas pajak jika diinvestasikan kembali minimal 3 tahun dan dilaporkan sebagai realisasi investasi.
Pajak jadi 0%: Reinvestasi ke Reksa Dana Pasar Uang minimal 3 tahun
Bayar Pajak 10%: Tidak reinvestasi dividen
Catatan Penting:
Minimal reinvestasi selama 3 tahun.
Reinvestasi dividen hanya dapat dilakukan ke aset tertentu contohnya Reksa Dana & Obligasi FR.
Reinvestasi harus dilakukan maksimal 31 Maret tahun berikutnya sejak dividen diterima
Dividen ini termasuk dividen hasil investasi dan dividen dari usaha. Tips ini relevan untuk kamu sebagai investor dan pengusaha.
Kamu bisa baca ketentuan hingga contoh simulasi dengan klik di sini untuk baca artikel lengkapnya.
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.