Mampukah Orang Tua di Indonesia Membiayai Kuliah Anak? Solusinya Buat Uangmu yang Bekerja!

Sebagai orang tua, kamu tentu ingin memberikan segala yang terbaik untuk sang buah hati. Sebagai salah satu faktor penentu masa depan anak, pendidikan menjadi hal penting yang wajib diperhatikan oleh orang tua.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia mencapai 10-15 persen per tahun

Sebagai orang tua, kamu perlu merencanakan pendidikan anak hingga 20 tahun kedepan, sejak PAUD, TK, SD, SMP, SMA hingga S1. Dikutip dari situs Kompas, tim jurnalis menganalisis data-data upah lulusan SMA dan universitas selama 1995-2022 dengan data biaya studi dari 30 PTN dan PTS selama 10 tahun terakhir. Hasilnya, orangtua Indonesia di masa depan makin sulit membiayai kuliah anaknya karena jika menabung selama 18 tahun hanya bisa membiaya sampai 4 semester saja.

Melihat inflasi pendidikan yang sangat tinggi, Andra dan istrinya yang baru saja memiliki anak kedua yaitu Naya, langsung mempersiapkan biaya sekolah dengan investasi. Sebelum memutuskan investasi apa yang cocok untuk pendidikan Naya kelak, Andra terlebih dahulu merangkum biaya sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, dan kuliah seperti berikut!

Tabel Perkiraan Biaya Sekolah Anak

Jadi, jumlah total biaya sekolah TK sampai Kuliah untuk anaknya yang harus Andra persiapkan adalah: Rp 412.700.000

Dengan jumlah sebanyak itu tentu Andra tidak bisa mengumpulkan dengan jangka waktu yang cepat. Sebagai orang tua, hal pertama yang perlu kita lakukan dalam menyiapkan biaya pendidikan anak yaitu perencanaan jenjang pendidikan anak.


Lalu solusinya apa? Buat uangmu bekerja dengan berinvestasi reksadana di aplikasi Bibit

  1. Jika anak akan masuk TK sekitar 3 tahun dari sekarang, maka perlu investasi dengan tujuan jangka menengah.

  2. Jika anak akan masuk SD sekitar 6 tahun dari sekarang, maka perlu investasi dengan tujuan jangka menengah dan panjang. 

  3. Jika anak akan masuk SMP sekitar 12 tahun dari sekarang, maka perlu investasi dengan tujuan jangka panjang.

  4. Jika anak akan masuk SMA sekitar 15 tahun dari sekarang, maka perlu investasi dengan tujuan jangka panjang.

  5. Jika anak akan masuk perguruan tinggi (S-1) sekitar 18 tahun dari sekarang, maka perlu investasi dengan tujuan jangka panjang.

Untuk mengumpulkan jumlah Rp 412.700.00, maka akan dibagi menjadi dua portofolio yaitu:

1. Biaya Sekolah TK - SD: jangka menengah (Reksa Dana Pasar Uang atau Reksa Dana Pendapatan Tetap)

Total: Rp 24.500.000 + Rp 202.700.000 = Rp 227.200.000

2. Biaya Sekolah SMP - SMA - Universitas: jangka panjang (Reksa Dana Saham)

Total: Rp 94.000.000 + Rp 1.500.000 + Rp 90.000.000 = Rp 185.500.000

Andra dan istrinya memutuskan untuk mengumpulkan dana pendidikan di aplikasi Bibit. Karena kini Bibit hadir dengan fitur baru yaitu Bibit Goals. Bibit Goals memudahkan kamu untuk menabung sesuai goals keuangan. Kamu bisa tentukan nama portofolio, target nominal tabungan, dan target waktu. Yuk, langsung simak cara Andra nabung dengan Bibit Goals!


Portofolio 1: Biaya Sekolah TK dan SD

1. Pilih ā€˜Tambah Portofolioā€™ atau tanda + di pojok kanan atas. Pilih jenis portofolio ā€˜Bibit Goalsā€™

2. Pilih tujuan investasi kamu, yaitu ā€˜Pendidikanā€™

3. Edit Nama Portofolio misal ā€œSekolah Naya TK - SDā€, lalu dana yang harus terkumpul dan juga kapan kamu ingin tujuan ini tercapai.

4. Pilih Set Nabung Rutin supaya kamu tidak lupa untuk investasi setiap bulannya dan pilih produk yang ingin dibeli, misal Sucorinvest Money Market Fund

5. Terakhir, lanjut pembayaran dengan autodebit Bank Jago atau GoPay.

Untuk mengumpulkan dana sekolah TK dan SD Naya maka Andra dan istrinya harus menabung rutin di Bibit Goals sejumlah Rp 4.850.000 setiap bulannya selama 4 tahun karena Andra akan memasukkan Naya sekolah TK di usia 4 tahun.

Sementara, untuk dana sekolah SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, Andra akan set reksadana jangka panjang selama 12 tahun. Dan ia harus menabung setiap bulannya sejumlah Rp 1.300.000

Portofolio 2: Biaya Sekolah SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

1. Sama dengan langkah sebelumnya, setelah memilih fitur Bibit Goals kamu bisa langsung masukkan nama portofolio misal ā€œSekolah Naya SMP SMA PTNā€, jumlah dana yang harus terkumpul, dan kapan kamu ingin tujuan ini tercapai.

2. Set Nabung Rutin supaya kamu tidak lupa untuk investasi setiap bulannya. Karena ini jangka panjang maka kamu bisa pilih produk Reksa Dana Saham, misal Batavia Dana Saham.

3. Lakukan pembayaran dengan Bank Jago atau GoPay.

Dengan investasi di tempat yang lebih aman dan fleksibel, tentu kepastian pendidikan anak kita bisa lebih terjamin. Mulai sekarang, kamu bisa menyiapkan biaya untuk pendidikan anak dengan fitur Bibit Goals di aplikasi Bibit. Nabung rutin untuk biaya pendidikan anak di Bibit juga jadi pilihan tepat karena menawarkan return yang relatif lebih tinggi, bisa dibeli kapan saja, dan dicairkan kapan saja. Pencairannya pun sangat mudah dan cepat karena ada fitur Instant Redemption yang berlogo petir.