Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu, Investasi Reksa Dana atau SBN Ritel?

Reksa Dana

Reksa dana adalah paket investasi yang dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI). Beberapa jenis reksa dana antara lain Reksa Dana Pasar Uang, Reksa dana Obligasi, dan Reksa Dana Saham. Kamu bisa  investasi reksa dana sesuai dengan profil risiko dan  tujuan keuanganmu.

Surat Berharga Negara (SBN)

SBN Ritel adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara dan bisa menjadi instrumen investasi bagi pemegangnya (investor) karena dapat memberikan imbal hasil atau keuntungan. SBN Ritel dinilai sebagai investasi yang aman karena pembayaran pokok dan bunganya dijamin oleh pemerintah melalui Undang-Undang (UU).

Reksa Dana vs SBN Ritel, Mana yang Lebih Menarik?

Kedua investasi tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Reksa dana misalnya, bisa dimulai dari Rp100 ribu serta bisa dicairkan kapan saja. Namun, reksadana tak bisa terhindari dari fluktuasi market, tak perlu khawatir fluktuasi tersebut bisa diminimalisir dengan melakukan diversifikasi ke beberapa jenis reksadana sesuai profil risiko serta jangka waktu investasinya.

Sementara jika investasi di SBN Ritel, minimal investasi yakni Rp1 juta dan kamu berpotensi mendapatkan imbal hasil rutin yang dapat digunakan sebagai passive income. Namun bukan berarti investasi di SBN ritel nggak punya kelemahan, salah satunya yaitu SBN tidak bisa langsung dicairkan kapan saja seperti reksa dana. 

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, yuk kita lihat perbedaan dari investasi reksa dana dan SBN ritel!

💡Kesimpulan

Berdasarkan tabel di atas, kedua jenis instrumen investasi baik reksa dana maupun SBN ritel memiliki karakteristik masing-masing. Sehingga tidak ada yang terbaik, karena yang paling sesuai kembali kepada kebutuhan setiap individu. Hal ini bisa dilihat berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan setiap orang.

Namun buat kamu yang ingin menghindari fluktuasi, SBN bisa jadi pilihan menarik karena memiliki risiko rendah dengan keuntungan yang dijamin negara.

Kamu juga bisa  investasi di kedua instrumen tersebut sekaligus untuk tujuan diversifikasi dalam investasi. Misalnya kamu menempatkan sebagian dana darurat di Reksa Dana Pasar Uang. Alasannya, karena instrumen ini paling minim risiko sehingga aman jika kamu tiba-tiba harus mencairkan dana darurat. Kemudian sisanya kamu bisa letakkan di Reksa Dana Obligasi dengan pertimbangan dana ini kamu gunakan untuk kepentingan ibadah umrah dua tahun mendatang. 

Atau kamu juga bisa menempatkan dana pensiun di Reksa Dana Saham. Meski reksa dana ini pergerakannya fluktuatif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang tetap berpotensi mengalami kenaikan. Terakhir, jika kamu punya dana nganggur dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan, maka kamu memutuskan untuk  investasi di SBN ritel. 

Satu prinsip yang paling penting adalah “Don't Put Your Egg in One Basket”. Jangan sampai kamu hanya investasi di satu instrumen investasi karena risiko akan cenderung lebih tinggi. 

Diversifikasi aset yang kamu lakukan ini bertujuan untuk sehingga bisa memberikan potensi imbal hasil yang optimal pada portofolio kamu. 


Bicara soal investasi di SBN ritel, pas banget nih! Saat ini pemerintah sedang menawarkan SBN Syariah ritel seri SR018 hingga 29 Maret mendatang. SR018 ini ditawarkan dengan dua tipe yaitu SR018-T3 dengan tenor tiga tahun dan SBR018-T5 dengan tenor lima tahun. Kedua seri SR018 ditawarkan dengan kupon tetap atau fixed rate masing-masing 6,25% per tahun untuk SR018-T3 dan 6,4% per tahun untuk SBR018-T5. 


Jadi, tunggu apalagi! Langsung check out SR018 di Bibit sekarang sehingga kamu bisa menikmati imbal hasilnya yang pertama pada 10 Mei 2023.