Bila memiliki profil risiko moderat dengan jangka waktu investasi 2-3 tahun. Maka reksa dana obligasi bisa menjadi pilihan. Karena sebagian besar alokasinya ada di instrumen surat utang (obligasi). Pemerintah dan perusahaan adalah pihak yang menerbitkan surat utang.
Keuntungan surat utang didapat dari bunga (kupon) dan capital gain. Pergerakan harganya dipengaruhi tingkat suku bunga acuan dan panjang tenornya. Kamu bisa bandingkan performa reksa dana obligasi dengan Indonesia Composite Bond Index dari Indonesia Bond Pricing Agency dan obligasi pemerintah tenor 10 tahun.
Lalu, Mengapa reksa dana obligasi turun dari awal tahun? Pertanyaan ini dijawab oleh Rafdi Prima, Chief Investment Officer dari Majoris Asset Management dalam Kelas Bibit 27 April 2021:
“ Tidak lepas dari harga obligasi yang relatif turun karena naiknya yield obligasi pemerintah AS. Akibatnya investor asing memindahkan dana dari Indonesia ke Amerika.
Di sisi lain, ada sweeter berupa kupon yang dibagikan sesuai tenor ditentukan. Catatan kondisi sekarang yaitu harganya tidak terlalu baik, tetapi kupon relatif stabil.
Lalu, yield obligasi pemerintah sebesar 6%. Masih lebih tinggi daripada inflasi Indonesia sekitar 1-2% dan suku bunga acuan 3,5%. Maka prospek obligasi pemerintah masih baik. ”
Selengkapnya, kamu bisa menyaksikan kembali Kelas Bibit di Youtube channel kami