Nabung Rutin Dana Pensiun dari Usia Muda, Penting Nggak Sih?

Bagi kaum muda, kata “pensiun” mungkin terdengar masih sangat lama. Padahal sebenarnya, ngumpulin dana pensiun dari usia muda itu penting loh! Semua orang pasti akan pensiun ketik memasuki usia tidak produktif dan berhenti bekerja. Dana pensiun yang diperlukan juga tidak sedikit dan pasti membutuhkan waktu untuk mengumpulkannya. 

Bayangkan kalau kamu baru mengumpulkan dana pensiun saat usia 35 tahun, padahal kamu ingin pensiun di usia 55 tahun. Pasti akan membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan jika kamu mengumpulkannya sejak usia 25 tahun. Apalagi semakin bertambah usiamu, kemungkinan semakin banyak juga kebutuhannya, seperti kebutuhan rumah tangga saat sudah berkeluarga, kendaraan pribadi, dan lainnya. 

Cara Hitung Dana Pensiun 

Sebenarnya seberapa besar sih dana yang perlu dikumpulkan untuk dana pensiun? Biar lebih ada gambaran, yuk coba kita hitung! Pertama, kamu harus menghitung biaya hidup saat pensiun nanti. 

Contoh: saat ini kamu berusia 25 tahun dan ingin pensiun di usia 55 tahun. Berarti, kamu perlu mengumpulkan dana pensiun dalam waktu 30 tahun. Sedangkan pengeluaran per bulan kamu saat ini adalah Rp 5 juta, sehingga pengeluaran per tahun adalah Rp 60 juta (Rp 5 juta x 12 bulan). Asumsi inflasi per tahun sebesar 5%.

Maka rumus untuk menghitung biaya hidup per bulan saat kamu pensiun adalah sebagai berikut:

Biaya Hidup Saat Pensiun = Biaya Hidup per Tahun Saat Ini x (1 + inflasi)^jangka waktu 

=  Rp 60 juta x (1 + 0,05)^30 tahun

= Rp 60 juta x (1,05)^30 tahun

= Rp 259.316.543,- 

Keterangan:

Biaya Hidup Saat Pensiun= merupakan biaya kehidupan per tahun saat nanti sudah pensiun

Biaya Hidup Saat Ini         = merupakan biaya hidup per tahun yang dikeluarkan saat ini

inflasi               = asumsi inflasi per tahun dalam bentuk desimal 

^jangka waktu                   = dipangkatkan jangka waktu investasi hingga mencapai masa pensiun

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nanti saat mencapai masa pensiun di umur 55 tahun, kamu memerlukan biaya setidaknya Rp 260 juta per tahun atau sekitar Rp 21,6 juta per bulan. Ini karena adanya inflasi atau kenaikan harga barang yang terjadi setiap tahunnya. Itulah sebabnya nilai uang pun juga akan terus naik.

Selanjutnya, kita perlu mencari tahu jumlah modal yang harus dikumpulkan untuk dana pensiun. Misalkan kamu berinvestasi dengan profil risiko moderat dan potensi imbal hasil atau return adalah 8% per tahun. Maka cara hitungnya adalah biaya hidup pensiun dibagi dengan potensi imbal hasil investasi. Hasilnya sebagai berikut: 

Modal = Biaya Hidup Pensiun ÷ Potensi Imbal Hasil Investasi

= Rp 259.316.543 ÷ 8%

= Rp  3.241.456.781,- 

(dibulatkan menjadi Rp 3,3 miliar)

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kamu perlu mengumpulkan Rp 3,3 miliar untuk dana pensiun. Ini agar dana tersebut dapat menghasilkan biaya hidup pensiun setiap tahunnya dan modal tidak akan berkurang, karena yang kamu ambil hanyalah hasil dari return investasi. Jadi modal akan terus diinvestasikan untuk menghasilkan return. 

Harus Investasi Berapa per Bulan untuk Mencapai Dana Pensiun?

Kalau kamu penasaran dengan jumlah dana yang harus diinvestasikan per bulan untuk mencapai dana pensiun, cobain fitur Goal Setting di aplikasi Bibit aja! Dengan fitur ini, kamu bisa menentukan tujuan keuangan, target dana, dan jangka waktu investasimu. Setelah itu, kamu akan mendapatkan saran nabung rutin per bulan berdasarkan rekomendasi Robo Advisor.

Contoh Goal Setting untuk Dana Pensiun

Contoh Goal Setting untuk Dana Pensiun

Dari hasil rekomendasi Robo Advisor di aplikasi BIbit, kita ingin menabung dana pensiun Rp 3,3 miliar dalam 30 tahun ke depan dari 2022 saat ini, maka kita harus investasi Rp 1,1 juta setiap bulannya alias Rp 275 ribu per minggu! Jadi kamu bisa coba sisihkan uang untuk ditabung setiap minggu atau tiap akhir bulan buat ngumpulin dana pensiun nih!

Berdasarkan hitungan tersebut, kelihatannya jadi lebih terjangkau kan? Coba bayangkan kalau kamu baru mulai investasi di 2032 atau 10 tahun lagi, pasti modal investasi per bulannya akan semakin besar. Oleh karena itu, lebih baik kita mengumpulkan dana pensiun dari usia muda untuk masa depan yang lebih terjamin!

Strategi Investasi Paling Simpel: Nabung Rutin

Lalu gimana caranya agar dana pensiun bisa tercapai? Strategi  ampuh agar kamu tetap konsisten untuk mengumpulkan dana pensiun adalah nabung rutin atau Dollar Cost Averaging (DCA). Dengan nabung rutin, kamu akan menjadi lebih disiplin untuk berinvestasi dan juga mendapatkan harga rata-rata dari investasi yang sudah rutin dilakukan. Pada akhirnya, kamu berpotensi mendapatkan imbal hasil yang optimal dalam jangka waktu panjang. 

Nah, biar kamu nggak skip buat investasi, aktifkan aja fitur Nabung Rutin dengan Jago Autodebit di aplikasi Bibit! Lewat fitur Nabung Rutin, kamu bisa langsung atur jadwal nabung rutin dan nominal investasimu. Caranya sebagai berikut:

  1. Klik Nabung Rutin di halaman Home aplikasi Bibit.

  2. Pilih portofolio dan produk reksa dana untuk nabung rutin.

  3. Masukkan nominal investasi dan pilih metode Jago Autodebit.

  4. Tentukan frekuensi nabung rutin kamu! Bisa harian, mingguan, atau bulanan.

  5. Bibit akan menampilkan rincian Nabung Rutin yang baru saja kamu buat, klik “konfirmasi” untuk menyelesaikan.

Mudah banget, kan? Apalagi dengan menggunakan metode pembayaran Jago Autodebit, semua jadi serba otomatis langsung dipotong dari saldo akun Bank Jago kamu! Dijamin kamu bakal terus konsisten untuk investasi. Yuk segera mulai investasi dana pensiun untuk masa depan pakai fitur Nabung Rutin. Jangan sampai telat ngumpulinnya, ya!