Ngumpulin Dana Darurat untuk Freelancer, Gimana Caranya?

Sebagai seorang freelancer atau pekerja lepas, dana darurat menjadi hal yang sangat penting untuk disiapkan. Apalagi dengan situasi pekerjaan yang tidak pasti. Keadaan darurat pun tidak pernah bisa diprediksi. Tapi sebelum kamu menyiapkan dana darurat, kamu harus tahu dulu nominal dana yang perlu dikumpulkan. 

Kamu bisa coba sesuaikan dengan profil risiko. Profil risiko di sini artinya status kamu saat ini, misalnya single, atau menikah, atau menikah dan punya anak. Tentunya semakin banyak tanggungan, akan semakin besar risikonya, sehingga jumlah dana darurat yang perlu dikumpulkan harus lebih banyak. 

Supaya lebih jelas, cek tabel berikut sebagai gambaran berapa jumlah dana darurat yang perlu dikumpulkan sesuai dengan profil risiko statusnya.

Tapi perlu diingat bahwa angka acuan (3,6,9, hingga 12 kali pengeluaran bulanan) tersebut bukanlah angka yang baku atau pasti. Angka bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan juga preferensi setiap orang.

Cara Ngumpulin Dana Darurat untuk Freelancer

Sebagai freelancer, sering kali penghasilan yang diterima setiap bulan tidak tetap. Hal ini bisa jadi menyulitkan kita dalam membuat alokasi dana atau budgeting, termasuk mengalokasikan dana untuk menabung dana darurat. Biar lebih mudah untuk membuat alokasi dana, kamu bisa coba dengan menggunakan angka rata-rata dari pendapatan yang diperoleh dalam 3 hingga 6 bulan terakhir

Misalnya Debby seorang freelancer memiliki penghasilan 3 bulan terakhir sebagai berikut: 

Dari tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata penghasilan per bulan Debbie adalah Rp 6 juta (dihitung dari total penghasilan dibagi 3 bulan). Jadi Debbie bisa coba menghitung alokasi untuk menabung dana darurat dari Rp 6 juta tersebut. Berdasarkan strategi mengumpulkan dana darurat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu bisa menyisihkan  10%-20% dari gaji bulanan untuk menabung dana darurat. 

Jika Debbie memiliki pengeluaran per bulan misalnya sebesar Rp 5 juta, berarti minimal dana darurat yang harus dikumpulkan adalah:

Lalu Debbie berniat untuk menyisihkan 20% dari total rata-rata penghasilan per bulannya untuk menabung dana darurat. Maka hitungannya:

Berdasarkan hitungan tersebut, maka Debbie dapat menyisihkan Rp 1,2 juta setiap bulannya untuk mengumpulkan dana daruratnya. Sebagai catatan, angka tersebut di atas bisa kamu sesuaikan nominalnya dengan budget kamu. Berapapun itu, usahakan tetap mengumpulkan dana darurat ya! 

Jangan Lupa Nabung Rutin Biar Konsisten

Karena target dana darurat yang perlu dikumpulkan tidak sedikit, tentunya kita butuh waktu dan juga konsisten agar bisa tercapai. Supaya tetap disiplin dan nggak lupa untuk mengumpulkan dana darurat, kamu bisa coba nabung di aplikasi Bibit dengan memanfaatkan fitur Nabung Rutin Autodebit Jago.

Dengan fitur Nabung Rutin Autodebit Jago ini, kamu bisa nentuin mulai dari nominal nabung dan jadwal nabung kamu. Jadwalnya bisa dipilih, ada harian, mingguan, atau bulanan. Saldo akan terdebit otomatis untuk nabung sesuai dengan jadwal yang sudah kamu tentukan. Jadi nggak akan ada kata lupa lagi untuk menabung dan bisa terus konsisten!

Nah pas banget nih, soalnya sekarang ada Nabung Rutin Challenge! Kamu bisa mendapatkan cashback sebesar Rp50 ribu hanya dengan mengikuti Nabung Rutin Challenge 3 kali berturut-turut selama 3 bulan. Semua yang berhasil menyelesaikan Nabung Rutin Challenge ini pasti dapat cashback! Nabung rutin jadi makin untung, kan? Jangan lupa cek di link ini ya untuk baca ketentuannya!

Kenapa Nabung Dana Darurat di Reksa Dana?

Untuk dana darurat, sebaiknya pilih instrumen yang mudah diakses, aman serta likuid alias mudah dicairkan. Jadi ketika kamu butuh uangnya untuk keadaan genting, kamu bisa langsung mengakses dana darurat tersebut. Dari berbagai pilihan yang ada, kamu bisa mulai coba Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).

Kenapa RDPU? Sebab selain menjadi salah satu instrumen yang likuid, pergerakannya juga cenderung stabil meningkat karena berisi produk keuangan deposito dan obligasi dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. RDPU juga memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan bunga deposito bank. Sehingga hasil potensi keuntungan tersebut bisa membantu untuk menambah dana daruratmu.

Apalagi nih, di Bibit sekarang sudah ada fitur Instant Redemption alias Pencairan Instan. Dengan menggunakan fitur ini, reksa dana kamu bisa langsung dicairkan dan masuk ke rekening dalam hitungan detik saja! Bisa dilakukan kapan saja lho, bahkan di akhir pekan atau hari libur lainnya. Silakan baca ketentuan dari fitur Instant Redemption!


Writer: Catharina Kania A.