Pasar Modal di Indonesia Dikuasai Investor Muda, Tak Perlu Ragu Lagi untuk Investasi!

Investasi adalah sesuatu yang sudah tidak asing bagi masyarakat. Meski sudah umum, namun kegiatan ini menjadi hal yang menarik bila kemudian banyak dijalankan oleh kaum muda. Selama ini kaum muda memang dikenal dengan golongan yang konsumtif . Alih-alih berinvestasi, kelompok ini acapkali kesulitan mengatur finansialnya sehingga sering kehabisan uang.

Dari sinilah maka fenomena banyaknya kaum muda (Generasi Z) berinvestasi di pasar modal, menjadi sesuatu yang menarik. Dan ternyata, fenomena investasi yang dilakukan kaum muda tersebut sudah didapati di pasar modal Indonesia saat ini.

BEI Dikuasai Investor Muda

Dalam kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Januari 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sendiri adanya fenomena ini. Tentu saja fenomena tersebut bukan omong kosong belaka, karena hal ini didasarkan pada laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan yang dikutip Detik.com. Dalam laporan itu dijelaskan bahwa di BEI kini ada sebanyak 55% yang merupakan investor kaum muda di bawah 30 tahun dan 70%-nya adalah investor di bawah umur 40 tahun.

Ketika pembukaan perdagangan BEI tahun 2023 tersebut, presiden yang didampingi oleh Menteri Keuangan Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan beberapa pejabat lainnya mengaku sangat senang mendengar laporan tersebut.

"Kita senang dapat informasi dari Ketua OJK dan Menteri Keuangan bahwa investor di bursa kita saat ini 55% adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun dan 70% adalah di bawah 40 tahun," papar Jokowi dalam sambutannya.

Menurut Jokowi, dari data-data tersebut, menandakan prospek pasar modal di Indonesia masih akan sangat menjanjikan.

"Artinya prospek ke depan betul-betul masih sangat menjanjikan," tegas Jokowi.

IHSG Naik 4,1%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam pembukaan perdagangan BEI tahun 2023, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pasar modal di Indonesia mengalami kenaikan 4,1% di tahun 2022. Catatan ini memang dianggap baik jika dibandingkan dengan bursa di negara-negara lain mengalami penurunan yang tajam.

"Kita lihat bursa kita pasar modal kita, kita patut bersyukur bahwa indeks di 2022 itu mengalami kenaikan 4,1%, dibandingkan bursa-bursa di negara-negara lain yang alami penurunan yang sangat tajam," jelas Jokowi.

Data lain yang disampaikan Presiden dalam pembukaan perdagangan BEI 2023 adalah market cap alias kapitalisasi pasar juga tumbuh 15% sampai di angka Rp 9.499 triliun.

"Ini bukan angka kecil, angka yang besar," pungkasnya.

Baca juga: Mau Mulai Investasi di 2023, Ini Starter Pack yang Harus Disiapkan

Ayo Investasi, Tak Perlu Ragu Memulainya!

Melihat data bahwa kaum muda sudah menguasai pasar modal Indonesia, tentu kamu sebagai bagian dari golongan ini tak bisa lagi berdiam diri. Segera jalankan investasi di pasar modal dan tak perlu takut dan khawatir lagi untuk memulainya.

Dengan bergairahnya pasar modal Indonesia memang akan sangat disayangkan bila kamu melewatkannya. Sebab, bila kamu melewatkan kesempatan ini, masa depanmu bisa jadi akan semakin tidak jelas.

Peluang investasi di pasar modal memang tidak bisa muncul setiap waktu. Pasalnya dengan slot yang terbatas, bukan tidak mungkin kamu kehabisan instrumen investasi. Momentum bangkitnya pasar modal juga tidak bisa kamu dapatkan setiap waktu. Dari sinilah mumpung peluang dan momentum ini masih ada, kamu perlu segera ambil instrumen investasi di pasar modal tanpa keraguan.

Untuk memulai investasi di pasar modal dalam bentuk instrumen reksadana, kamu bisa menjadikan Bibit sebagai pilihan. Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) berizin dan diawasi OJK, memang akan membuatmu lebih nyaman dan tenang dalam berinvestasi. Didukung oleh Manajer Investasi (MI) berpengalaman dan produk reksadana yang terseleksi, tentu peluangmu dalam mendapatkan cuan di Bibit akan semakin besar.

Writer: Tim SEO