Volatilitas pada aset investasi karena beragam sentimen di market sering kali membuat investor merasa khawatir. Misalnya saja yang terjadi pada awal April ini, ketika dinamika trade war menjadi sorotan global.
What should investors do? Let's take a look at the bigger picture here. Sejarah menunjukkan bahwa market bisa kembali pulih dan performa Top Reksa Dana Obligasi dalam konsisten naik dalam jangka panjang.
History Shows Market Recovers Over the Time
Even investing at the worst timing, you would still make money.
Grafik pergerakan Reksa Dana Obligasi dalam 20 tahun terakhir melalui berbagai krisis keuangan
Kamu bisa lihat contoh detail pada tabel berikut ini. Terlihat saat Global Financial Crisis di 2008, ABF IBI sempat terkoreksi hingga -20% tapi berhasil rebound hingga +165%.
Secara historis, drawdown yang dialami Reksa Dana Obligasi pada setiap krisis juga tidak sedalam IHSG. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk investor dengan risk appetite yang lebih moderat.
*ABF Indonesia Bond Index Fund masih berada pada trend uptrend setidaknya hingga Maret 2025.
Back to the Basics: Staying Invested is Key
Volatilitas dalam market dalam jangka pendek tidak bisa diprediksi, sehingga market timing sulit dilakukan. Investasi rutin menjadi strategi sederhana agar mendapatkan harga rata-rata untuk dapat return yang lebih optimal dalam jangka panjang.
Investasi rutin juga membantu kamu lebih tenang dan terhindar dari keputusan emosional seperti panic selling saat market bergerak volatil.
Investasi Rutin Jadi Konsisten Pakai SIP
Dengan Systematic Investment Plan (SIP) di Bibit kamu bisa otomatis investasi reksa dana secara rutin pada produk, waktu, hingga tujuan keuangan sesuai dengan preferensi kamu.
Top Reksa Dana Obligasi di Bibit
Data reksa dana per 22 April 2025
Berdasarkan kinerja masa lalu, tidak menjamin performa di masa depan
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.