Kehilangan Beberapa Hari Terbaik di IHSG Bisa Sangat Merugikan
Dari contoh di atas, kehilangan 3 hari terbaik di IHSG bisa membuat perbedaan return yang signifikan: +32,4% ketika tetap stay invested dibandingkan kehilangan 3 hari terbaik yang membuat return jadi hanya +9,4%.
Apalagi jika kehilangan 10 hari terbaik di IHSG, bisa bikin return bahkan minus -15,9%.
The Best Days in the Market Tend to Happen After Major Downturns
Dari data IHSG selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa 6 dari 10 hari terbaik IHSG terjadi setelah tekanan dari peristiwa tertentu seperti pada saat pandemi Covid-19, perang dagang AS-China, dan periode tekanan global lainnya.
The Key is to Stay Invested
Saat menghadapi ketidakpastian, better to stay invested daripada panic sell. Ini karena menebak ataupun memprediksi waktu terbaik di market itu sulit. Strategi investasi yang lebih efektif adalah:
Stay invested di aset yang kamu pahami dan yakin dengan value-nya, seperti Reksa Dana Obligasi ataupun saham dengan fundamental kuat.
Jika saat ini kamu masih menunggu peluang atau aset yang tepat, kamu bisa simpan dana di aset yang likuid dengan kenaikan stabil seperti Reksa Dana Pasar Uang atau Obligasi Pemerintah Jangka Pendek.
Aset Likuid dengan Return 5-6% per Tahun
Return reksa dana per 14 Mei 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja masa depan
Yield Obligasi FR per 15 Mei 2025 pada saat penutupan market.
Aset untuk Investor dengan Growth-Oriented Approach Return Historis > 30% dalam 5 Tahun
*Return reksa dana per 14 Mei 2025,
Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja masa depan
Data Saham per 15 Mei 2025**
Total returns mencakup price return dan dividen yang tidak direinvestasikan
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.