Navigating Market Uncertainties: Stay Invested or Sell?

Ketika isu perang dagang sempat memanas pada awal April lalu, market turut mengalami koreksi yang cukup dalam. Dengan kondisi market yang volatil, investor pun bisa memiliki reaksi yang berbeda.  

Market ups and downs? That's where DCA shines. Covid-19 proved it!

Bibit - Dollar Cost Averaging bisa membantu menghindari keputusan investasi yang emosional.

Dollar Cost Averaging bisa membantu menghindari keputusan investasi yang emosional.

Banyak investor yang merasa panik ketika market terkoreksi dan nilai portofolio jadi merah. Namun dengan menerapkan Dollar Cost Averaging, kamu bisa menghindari keputusan investasi yang emosional seperti panic sell saat market turun.

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi investasi rutin dengan nominal yang sama setiap periode. Misalnya, investasi rutin Rp10 juta per bulan. 

  • Harga turun = dapat unit lebih banyak.

  • Harga naik = dapat unit lebih sedikit.

  • Bagi investor dengan strategi DCA, volatilitas bisa jadi kesempatan untuk mendapat harga rata-rata lebih rendah.

Make Investing Less Stressful with Dollar Cost Averaging

Bibit - Dollar Cost Averaging bisa membantu menghindari keputusan investasi yang emosional (Market Januari - Mei 2025).

Dengan rutin investasi, kamu tidak perlu mengambil keputusan emosional saat market terkoreksi dan meraih return optimal dalam jangka panjang .

Pakai Systematic Investment Plan (SIP) di Bibit supaya kamu bisa otomatis investasi reksa dana hingga saham secara rutin sesuai dengan preferensi kamu.

Top Asset untuk DCA di Bibit Secara Historis Konsisten Naik Jangka Panjang

Data Reksa Dana dan Saham per 15 Mei 2025.

Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja masa depan

Total Returns mencakup price returns dan dividen yang tidak direinvestasikan.

Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.