You Can’t Predict the Market, But You Can Control This

Saat pasar rally atau terkoreksi, banyak investor tergoda untuk bereaksi spontan, baik panic buying maupun panic selling. Memang dalam jangka pendek, market bergerak fluktuatif karena dipengaruhi oleh sentimen positif atau negatif. Namun, memprediksi puncak maupun titik terendah market sangat sulit, bahkan bagi investor profesional sekalipun. 

Sebagai gambaran, perhatikan kinerja IHSG pada periode sebelum dan sesudah Covid-19.

IHSG Returns: Before and After COVID-19

Investor bisa belajar dari pergerakan IHSG akibat Covid-19:

  • IHSG telah mengalami tekanan sejak akhir 2019 seiring kekhawatiran terkait Covid-19. Tekanan ini bahkan terjadi sebelum WHO resmi menetapkan wabah ini sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.

  • Pada hari pengumuman tersebut, IHSG tercatat terkoreksi tajam sebesar -5% dalam sehari.

  • Namun dalam jangka panjang, IHSG berhasil rebound. Grafik memperlihatkan bahwa IHSG pulih +46% hingga 13 Juni 2025.

Forget the Noise, Focus on What You Control

Dari contoh pergerakan IHSG sebelumnya, maka penting untuk tetap stay invested dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dalam kondisi market apapun. Secara historis, market kembali pulih setelah mengalami koreksi dalam dan bergerak naik dalam jangka panjang.

Jika menerapkan DCA dalam time horizon investasi jangka panjang, kamu tidak perlu khawatir dengan koreksi jangka pendek atau merasa tertinggal momentum ketika market rebound.

Dengan DCA, kamu membeli aset lebih banyak saat harga turun dan aset lebih sedikit saat harga naik. Jadi, kamu bisa mendapatkan harga rata-rata dan mengoptimalkan potensi return dalam jangka panjang. 

Otomatis Terapkan DCA Pakai SIP di Bibit

Pakai Systematic Investment Plan (SIP) di Bibit agar bisa otomatis investasi secara rutin sesuai dengan nominal, waktu, hingga tujuan keuangan yang kamu inginkan. 

Dengan SIP, kamu bisa tetap konsisten investasi tanpa perlu khawatir terhadap fluktuasi pasar dan terhindar dari emotional investing. 

Top Asset untuk Strategi DCA Secara Historis Konsisten Naik Jangka Panjang

Return reksa dana per 23 Juni 2025

Berdasarkan data perfoma historis, tidak menjamin kinerja masa depan.

Return saham per 23 Juni 2025.

*Total returns mencakup price return dan dividen yang tidak direinvestasikan.

Berdasarkan data perfoma historis reksa dana dan saham, tidak menjamin kinerja masa depan.

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual produk tertentu.